tag:blogger.com,1999:blog-51660204969516200092024-03-12T16:50:38.795-07:00Mantra BumiSpiritual, Art and Culture
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-14145478627687874452012-12-13T14:27:00.001-08:002012-12-13T14:27:34.375-08:00Tradisi Bugis mp4<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="http://www.youtube.com/embed/ShP-5gTwxSs?fs=1" width="480"></iframe>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-23759971218640215392012-12-13T02:06:00.000-08:002012-12-13T02:06:07.434-08:00Kebudayaan dan Arsitektur Rumah Bangsa Bugis <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsU7NRq9FIXzW1IggQgLJduv7_GSvCz4kGFd-5z8_0f9fJCygkGGjRnLV9KJ78UFfydtbZQ1qkNzHE5eaDQBWbxtkljH1K2UB2jL8UjfbzdbvV0KUO8QVQNfuapKb3ulny6e_TuWlDbHI/s1600/bola+ugi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsU7NRq9FIXzW1IggQgLJduv7_GSvCz4kGFd-5z8_0f9fJCygkGGjRnLV9KJ78UFfydtbZQ1qkNzHE5eaDQBWbxtkljH1K2UB2jL8UjfbzdbvV0KUO8QVQNfuapKb3ulny6e_TuWlDbHI/s320/bola+ugi.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;"></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Kebudayaan
Bugis seringkali digabungkan dengan kebudayaan Makassar, kemudian
disebut kebudayaan Bugis-Makassar. Kebudayaan tersebut mendiami bagian
terbesar jazirah selatan pulau Sulawesi. Di Sulawesi selatan terdiri
atas 15 suku, yakni Bugis, Makassar, Toraja, Mandar, Ulumanda, Bentong,
Bajo, Luwu, Kajang , Campalagian, Enrekang, Konjo, Duri, Maiwa, dan
Pannei. namun suku Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar yang memiliki
komunitas terbesar. sehingga seluruh suku tersebut dapat dikatakan
sebagai BANGSA BUGIS<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">.</span></span> Secara
etnologi, Bangsa Bugis merupakan keturunan Melayu Muda yang disebut
Deutro Melayu yang berasal dari India Belakang. mereka datang secara
bergelombang. Gelombang pertama adalah Melayu Tua yakni nenek moyang
suku Toraja. Gelombang kedua adalah Melayu Muda (Deutro melayu) yang
merupakan nenek moyang suku Bugis, Makassar, Mandar dan suku lainnya
selain suku Toraja. Suku Bugis menggunakan bahas pengantar Bahasa " Ugi "
dan telah memiliki kesusasteraan tertulis sejak berabad-abad lamanya
dalam bentuk "Lontara". Huruf yang dipakai adalah "Aksara Lontara".</span></span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-size: small;"> <span> </span>Kampung
kuno bangsa Bugis umumnya terdiri dari 10 samapai 200 rumah.
Rumah-rumah tersebut biasanya berderet menghadap Selatan atau Barat.
Jika ada sungai, maka rumah-rumah tersebut diupayakan membelakangi
sungai. Adapun pusat kampung yang lama atau induk kampung biasa disebut
"POSI TANA" yang biasanya tempat itu keramat dan tumbuh berdiri pohon
beringin yang besar dan rindang. kemudian Kawasan “Posi Tana” tersebut
berdiri satu rumah tempat pemujaan yang disebut "Saukang" dan suatu
kampung selain kawasan Posi tanah juga berdiri langgar atau Langkara'
yaitu masjid berukuran kecil. Pola perkampungan Bangsa Bugis pada
umumnya mengelompok padat dan menyebar. Pola kelompok banyak atau padat
banyak berdiri di dataran rendah, baik dekat pinggir laut, persawahan
atau kebun.<br /> <span> </span> Pola perkampungan Bangsa Bugis dapat dibedakan berdasarkan tempat pekerjaanmya, yaitu : </span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;"><span>1.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="line-height: 150%;">Pallaung Ruma (Kampung Petani), yaitu kawasan perkampungan tersebut didiami oleh masyarakat yang mata pencahariannya bertani.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;"><span>2.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="line-height: 150%;">Pakkaja (Kampung Nelayan), yaitu kawasan perkampungan tersebut didiami oleh masyarakat yang mata pencahariannya nelayan.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><strong><span style="line-height: 150%;">3.Matowa / Pangulu ( Kepala Kampung )<br /> </span></strong><span style="line-height: 150%;"> <span> </span>
Selain pembagian berdasatkan tempat pekerjaannya di atas, pada Kampung
Bugis juga terdapat pasar kampung, pekuburan, masjid atau mushallah.
Bangsa Bugis juga mengenal sistem tingkatan sosial yang berkaitan dengan
arsitektur. Pelapisan sosial tersebut seperti Anakkarung
(Bangsawan/ningrat), To Maradeka (rakyat biasa), dan Ata (Hamba Sahaya).<br /> <span> </span> Berdasarkan lapisan sosial penghuninya, maka berdampak pula pada bentuk rumah kediamannya yang dibedakan dengan simbol, yaitu :</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">1.
Sao Raja atau Salassa, yakni rumah besar yang didiami oleh keluarga
Anakkarung (bangsawan). Rumah ini memiliki tiang dengan tangga beralas
bertingkat di bagian bawah kemudian menggunakan Sapana (atap di atasnya)
dengan bubungan rumah bertingkat tiga atau lebih.<br /> 2.Sao Piti yakni rumah agak kecil yang didiami oleh keluarga To maradeka tidak menggunakan sapana dan bubungannya hanya dua.<br /> 3.Bola (Rumah biasa), yakni rumah yang didiami oleh masyarakat umumnya.<br /> Secara pola morfologinya, arsitektur tradisi Bangsa Bugis terdiri atas dua pola sebagai berikut :<br /> <strong>A. POLA PENATAAN SPATIAL</strong> </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Arsitektur
rumah bangsa Bugis pada umumnya tidak bersekat-sekat, tanpa serambi
yang terbuka. Tangga depan biasanya terletak dibagian pinggir. Didekat
tangga tersedia tempat air untuk mencuci kaki. Tangga rumah dinaungi
dengan atap kemudian di kiri atau kanan tangga terdapat pegangan untuk
menaiki rumah. Di depan pintu masuk terdapat "Tamping" semacam ruang
tunggu bagi tamu sebelum dipersilakan masuk oleh tuan rumah. Posisi "<strong>Tamping</strong>" ini biasanya agak lebih rendah dari lantai ruang utama rumah.<br /> Menurut fungsinya rumah bangsa Bugis dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu :<br /> <strong>1. Rakkiang </strong>yaitu
bagian atas rumah di bawah atap yang berfungsi sebagai tempat menyimpan
padi atau jagung serta benda-benda pusaka dan kadang pula dijadikan
tempat menyembunyikan calon pengantin perempuan dan tempat berdandan
gadis pingitan</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><strong><span style="line-height: 150%;">2. Ale Bola /Watampola</span></strong><span style="line-height: 150%;">,
yaitu terletak antara lantai dan loteng adalah ruang tinggal dan
dibagi-bagi menjadi ruang-ruang khusus untuk menerima tamu,tidur, dan
makan.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><strong><span style="line-height: 150%;">3. Awaso</span></strong><span style="line-height: 150%;">,
yaitu kolong rumah yang terletak dibagian bawah antara lantai dengan
tanah atau bagian bawah lantai panggung yang dipakai untuk menyimpan
alat-alat pertanian dan hewan ternak.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Selanjutnya pembagian ruang atau <b>"Latte"</b> pada bangunan rumah bangsa Bugis dikelompokkan dalam tiga bagian antara lain :</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">1.
Latte Saliweng (Ruang Depan)yaitu berfungsi menerima tamu, tempat tidur
tamu, tempat musyawarah, tempat membaringkan mayat sebelum
dikebumikan,dan sebagai tempat berkomunikasi bagi orang luar yang sudah
diizinkan masuk. Sebelum memasuki ruangan ini maka orang luar (tamu)
diterima dahulu di "Tamping" atau ruang transisi.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">2.
Latte Tengngah (Ruang tengah) yaitu berfungsi sebagai tempat tidur
kepala keluarga dan anak-anak yang belum dewasa, tempat makan,tempat
melahirkan. kegiatan yang bersifai informal (kekeluargaan) bertempat
diruang ini.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">3.</span><span style="line-height: 150%;"> </span><span style="line-height: 150%;">Latte
Laleng (Ruang Dalam) berfungsi sebagai tempat tidur anak gadis dan
nenek/kakek. karena anggota keluarga ini dianggap perlu mendapat
perlindungan dari anggota keluarga.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;"><span> </span>Khusus untuk "Saoraja" ada tambahan dua ruangan lagi, yaitu :</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><strong><span style="line-height: 150%;"><span>1.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></strong><strong><span style="line-height: 150%;">Lego-lego</span></strong></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Berfungsi sebagai tempat duduk tamu sebelum masuk dan tempat me</span><span style="line-height: 150%;">N</span><span style="line-height: 150%;">ononton bila ada acara di luar rumah.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><strong><span style="line-height: 150%;"><span>2.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></strong><strong><span style="line-height: 150%;">Dapureng (</span></strong><strong><span style="line-height: 150%;">Dapur</span></strong><strong><span style="line-height: 150%;">)</span></strong><span style="line-height: 150%;"> yaitu terletak dibelakang atau samping yang berfungsi untuk ruang memasak dan menyimpan peralatan masak</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><strong><span style="line-height: 150%;">B. </span></strong><strong><span style="line-height: 150%;">POLA PENATAAN</span></strong><strong><span style="line-height: 150%;"> </span></strong><strong><span style="line-height: 150%;">STILISTIKA</span></strong></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 27.75pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><strong><span style="line-height: 150%;"><span>1.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> <b> </b></span></span></span><span style="line-height: 150%;">Atap (Bakkaweng)</span></strong></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 27.75pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Penampakan bangunan tersusun dari beberapa bagian sesuai dengan<span> </span>fungsinya.
Bagian atas (Rakkiang) baik Saoraja (Untuk Rumah bangsawan) maupun Bola
(Rumah rakyat Biasa) terdiri dari loteng dan atap. Atapnya berbentuk
prisma, memakai tutup bubungan yang disebut "TIMPA' LAJA) memiliki
bentuk yang berbeda antara Saoraja dan Bola. Bagian ini merupakan
sebagai kepala bangunan. Pada Saoraja terdapat 'Timpa' Laja' yang
bertingkat-tingkat dari tiga sampai lima tingkat.Timpa' Laja yang
bertingkat lima menandakan rumah tersebut adalah kepunyaan bangsawan
tinggi. Timpa' Laja bertingkat empat adalah milik bangsawan yang
memegang kekuasaan dan jabatan. Bagi bangsawan yang tidak memiliki
jabatan pemerintahan, rumahnya hanya memilki tiga tingkat. Bagi rakyat
biasa dalam kelompok To Maradeka dapat juga memakai Timpa' Laja pada
rumahnya, tetapi hanya dibenarkan maksimal dua tingkat saja.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 27.75pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><strong><span style="line-height: 150%;"><span>2.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></strong><strong><span style="line-height: 150%;">Pintu (Tange/Babang)</span></strong></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Berfungsi
untuk jalan keluar/masuk rumah. Tempat pintu biasanya selalu diletakkan
pada bilangan ukuran genap. Misalnya bila ukuran rumah 7 depa maka
pintu harus diletakkan pada depa yang ke-6 atau ke-4 diukur dari kanan
rumah. Apabila penempatan pintu ini tidak tepat pada bilangan genap
dapat menyebabkan rumah mudah untuk dimasuki pencuri atau penjahat
lainnya.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 27.75pt; text-align: justify; text-indent: -13.55pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><strong><span style="line-height: 150%;"><span>3.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></strong><strong><span style="line-height: 150%;">Jendela (Tellongeng)</span></strong></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Berfungsi
untuk ventilasi udara dan tempat melihat ke luar rumah. peletakannya
biasanya pada dinding diantara dua tiang bangunan rumah. Untuk
memperindah bagian bawah Jendela (Tellongeng) biasanya ditambahkan
hiasan berupa ukiran atau terali dari kayu dengan jumlah bilangan
ganjil. Jumlah terali dapat menunjukkan status penghuninya.Jika jumlah
terali 3-5 menunjukkan rakyat biasa dan jika 7-9 menunjukkan rumah
bangsawan</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 27.75pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><strong><span style="line-height: 150%;"><span>4.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></strong><strong><span style="line-height: 150%;">Hiasan (Belo-belo)</span></strong></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;"><span> </span><span> </span>Ragam hias bangunan arsitektur Bangsa Bugis umumnya bersumber dari alam </span><span style="line-height: 150%;"><span> </span></span><span style="line-height: 150%;">sekitar, biasanya berupa flora (Tumbuhan), fauna (Hewan), dan tulisan Arab atau kaligrafi.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Ragam
hias dari flora berupa sulur-sulur bunga yang menjalar biasanya
menggunakan teknik pahat tiga dimensi yang membentuk lubang terawang.
Bentuk demikian selain menampakkan keindahan karena adanya efek
pencahayaan yang dibiaskan juga dapat menyalurkan angin dengan baik.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Ragam
hias fauna biasanya berupa ayam jantan, kepala kerbau,dan tanduk rusa.
Ayam jantan dalam bahasa Bugis disebut "Manu' Lai'sebagai simbol
keberanian.Biasanya ditempatkan dipuncak bubungan rumah bagian depan
atau belakang.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Ragam
hias dari kepala kerbau melambangkan kekayaan dan status sosial.
Biasanya ditempatkan pada pucuk depan atau belakang bubungan untuk rumah
bangsawan.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Ragam
hias dari tanduk rusa digunakan untuk tempat menggantung songkok/topi
atau baju. Sedangkan ragam hias berupa kaligrafi biasanya ditempatkan
pada bangunan peribadatan atau Langgar/masjid.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><strong><span style="line-height: 150%;">C.</span></strong><strong><span style="line-height: 150%;"> </span></strong><strong><span style="line-height: 150%;">POLA PENATAAN STRUKTUR</span></strong></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Bahan
bangunan utama yang banyak digunakan umumnya adalah kayu yang berasal
dari Ipi, Kayu Bitti', Cendana,besi, pohon kapok, pinang, batang enau,
Nangka, lontar, kelapa, dan ijuk. Dinding dari anyaman bambu atau papan.
Atap dari daun nipah, sirip atau seng. </span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;"><span> </span>Sistem
struktur menggunakan rumah panggung dengan menggunakan tiang penyangga
dan tidak menggunakan pondasi. rumah tradisional yang paling tua, tiang
penyangganya langsung ditanam di tanah. Adapun tahap yang paling penting
dalam sistem struktur bangunan rumah bangsa Bugis adalah pembuatan
"Alliri atau Tiang". Pembuatan tiang dimulai dengan membuat Posi Bola
(Tiang sebagai Pusat Rumah). Bila rumah terdiri dari dua petak maka
Tiang Pusat terletak pada baris kedua dari depan dan baris kedua dari
samping kanan. Bila tiga petak atau lebih maka letak Tiang Pusat pada
baris ketiga dari depan dan baris kedua dari samping kanan.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;">
<b><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Struktur rumah bangsa Bugis dapat dirinci sebagai berikut :</span></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;"><span>1.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="line-height: 150%;">Untuk Saoraja minimal memiliki empat petak atau 25 kolom (lima-lima)</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;"><span>2.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="line-height: 150%;">Untuk Bola memilki tiga petak atau 16 kolom</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;"><span>3.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="line-height: 150%;">Terdapat
Posi Bola (Pusat Rumah) berupa tiang yang paling penting dalam sebuah
rumah, biasanya terbuat dari kayu nangka atau durian, letaknya pada
deretan kolom kedua dari depan, dan kedua dari samping kanan.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;"><span>4.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="line-height: 150%;">Tangga
diletakkan di depan atau belakang biasanya dipasang di Lego-lego dan
arahnya sesuai dengan panjang rumah atau lebar rumah. Biasanya juga
terdapat tangga menuju Loteng atau Rakkiang</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;"><span>5.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="line-height: 150%;">Atap berbentuk segitiga samakaki yang digunakan untuk menutup bagian muka atau bagian belakang rumah.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;"><span>6.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="line-height: 150%;">Salima/Dapara</span><span style="line-height: 150%;">’</span><span style="line-height: 150%;"> (Lantai) biasanya terbuat dari bahan bambu atau papan</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;"><span>7.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="line-height: 150%;">Tellongeng (jendela) jumlahnya tujuh buah untuk bangsawan dan tiga buah untuk rakyat biasa.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;"><span>8.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="line-height: 150%;">Tange/Sumpang
(Pintu) menurut kepercayaan Bugis jika salah meletakkan dapat tertimpa
bencana. Untuk menghindari hal tersebut, maka pintu diletakkan dengan
cara sebagai berikut :Jika lebar rumah sembilan depa, maka pintu
diposisikan pada depa ke-8; artinya lebar rumah selalu ganjil dan pintu
diletakkan pada angka genap.</span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;"> <span style="font-size: small;"> Semoga bermanfaat <span style="font-size: small;">walau ilmu arsitektur semakin berkembang namun kita tidak etis jika melupakan warisan leluhur. bangsa yang besar adalah bangsa yang menjaga serta melestarikan warisan budayanya.</span></span></span></span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-9958771849043151302012-12-13T01:51:00.002-08:002012-12-13T01:51:33.385-08:00Konsep Good Governance Kajao Lalliddong <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZA3isdIWdcEpZUQQiYBVEVJp4P68FPIMCO6L98P_RQezuIT2XRvjR7An30ovtG0vX74_m8oMQpYl-AiDA2UDG9ya1Hz98CuDM4yJro5d-vsxgEtiRlZ7z9J3lz13kh7hMzDyhVwockQs/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZA3isdIWdcEpZUQQiYBVEVJp4P68FPIMCO6L98P_RQezuIT2XRvjR7An30ovtG0vX74_m8oMQpYl-AiDA2UDG9ya1Hz98CuDM4yJro5d-vsxgEtiRlZ7z9J3lz13kh7hMzDyhVwockQs/s1600/images.jpg" /></a></div>
Kajao Laliddong lahir pada masa pemerintahan Wé Benrigau, Raja Bone
ke IV dan diperkirakan meninggal di Kampung Laliddong pada masa
pemerintahan La Inca', Raja Bone ke VIII. Dikenal sebagai seorang
cendikiawan, negarawan, dan diplomat ulung yang buah pikirannya
menjadi konsep pangadereng yang kemudian bermetamorposis menjadi pola
dasar pemerintahan kerajaan di negeri-negeri Bugis dan Makassar pada
umumnya, khususnya Kerajaan Bone. Pangadereng ini pula menjadi prinsip
hidup masyarakat Bugis-Makassar dalam menjalani kehidupan
sehari-hari.Kajao Laliddong yang semasa kecilnya bernama La Méllong
adalah pabbicara –Penasihat, Pemimpin Masyarakat dan Duta Keliling
Kerajaan Bone pada masa pemerintahan La Uliyo Bote’é dan Tenri Rawe
Bongkangé. Kedua raja inilah yang banyak menggali buah pikirannya. La
Méllong juga dianggap sebagai seorang negarawan yang mempunyai
pemikiran jauh ke depan (sumber manurung’e).<br />
<a name='more'></a><br />
Menurut
catatan lontara, pada masa pemerintahan La Tenri Rawe Bongkangé, La
Méllong to Suwallé yang digelar Kajao Laliddong diangkat menjadi
penasihat dan Duta Keliling Kerajaan Bone. Di sebutkan pula sebagai
seorang ahli pikir, seorang negarawan dan diplomat ulung dari negara dan
bangsanya.<br />
Dalam perjanjian Caléppa antara Gowa dan Bone
(1565), La Mellong Kajao Laliddong memainkan peranan penting. Juga
dalam perjanjian persekutuan antara Bone, Wajo, dan Soppéng yang lazim
disebut Perjanjian LamumpatuE ri Timurung (1582) yang mempertemukan
tiga raja, La Tenrirawe Bongkangé (Raja Boné/Arungponé), La Mungkace
(Arung Wajo) dan,La Mappaleppe (Datu Soppeng).<br />
Ajaran-ajaran Kajao Laliddong termuat dalam berbagai lontara, diantaranya LATOA seperti yang dikutif di bawah ini:<br />
Dalam
dialog Kajao Laliddong dengan Arungponé; “aga tanranna namaraja
tanaé” (apa tandanya apabila negara itu menjadi besar/sukses)?”<br />
Berkata
Kajao Laliddong; “dua tanranna namaraja tanaé Arungponé, iyanaritu :
seuwwani malempu namacca Arung Mangkaué, maduanna tessisala-salaé.”
(Dua tanda negara menjadi jaya Arungpone, pertama raja yang memerintah
memiliki sifat jujur lagi pintar, kedua tidak bercerai-berai/bersatu).<br />
“Naiya tulaé pattaungeng Arungpone (adapun yang menyebabkan wahai Raja Bone)”<br />
<ol>
<li>Sewwani
narekko matanré cinnai Arung Mangkaué ( pertama apabila raja yang
memerintah memiliki selera /pencitraan yang tinggi)</li>
<li>Maduanna naterini warangparang tomabbicaé,( kedua apabila pejabat pemerintah/intelektual menerima sogok)</li>
<li>Matellunna
narekko sisala-salani taué rilalengpanua, tanranna toparo narekko
maeloni baiccu tanamarajaé.” ( dan ketiga apabila apabila terjadi
perselisihan di dalam negeri, tanda itu pula lah negara besar menjadi
kecil.)</li>
</ol>
Bertanya Kajao Laliddong kepada Arungpone:
“Aga sia Arungponé muaseng tettaroi rebba alebbiremmu,
pattokkongpulanai alebbireng mubakurié, ajana tatterré-terré tau
tebbe’mu, ajana pada wenno pangampo warangparang mubakurié”(“Apa yang
Arungpone maksud tidak akan membiarkan jatuhnya kemuliaanmu, menjaga dan
menegakkan kemuliaan yang Arungpone miliki, tidak membiarkan rakyat
bercerai berai, harta benda yang kamu miliki tidak seperti berondong
jagung berhamburan.”) Kemudian dijawab sendiri oleh Kajao Laliddong:
“Iya inanna warangparangngé tettaroéngngi tatterré-terré tau tebbenna,
temmatinropi matanna Arung mapparentaé riesso-riwenni nawa-nawai
adécéngenna tanana, natangngai olona monrinna gaué napogauI, maduanna
maccapi pinru ada Arung Mangkaué, matellunna maccapi duppai ada Arung
Mangkaué, maeppana tekkallupa surona poada ada tongeng.” (Adapun yang
mengemban harta itu Raja/Arungpone, yang tidak membiarkan rakyatnya
bercerai-berai, tidak terpejam siang-malam mata raja (pejabat
pemerintah) memikirkan kebaikan negerinya, mengkaji sebab dan akibat
(baik-buruk) sebelum bertindak, kedua raja harus pandai menyusun dan
mengungkapkan kata-kata, ketiga raja harus pandai memberi jawaban,
keempat utusan/yang mewakilinya tidak lalai untuk senantiasa berkata
benar.”)<br />
Berkata lagi Kajao Laliddong: “engka tu matu narioloi dua
wettu, iyanaritu wettu manu sibawa wettu pennyu. Naiya tanranna wettu
manué itai kedona manu mabbitte sikomuatu mabbittena luppe’ni sala
seddinna menré ri coppo bolaé natingkoko tongeng, na dé manu bali
tingkokona, luppe’niro ri tanaé. Makkalejja’na ajéna ri tanaé
rilellunna ri manu naewaé mallotténg denre”. Menurut Kajao Laliddong:
“iyyatu denre manu mattingkokoé ricoppobolaé iyatu manu cau. Makkuaniro
gaunna tomaseng engngi alena ajjoareng.” (Ada masa kita akan lewati 2
zaman/era, yaitu zaman Ayam dan Penyu, ada tanda zaman Ayam adalah
lihatlah perangai ayam yang di sabung, tak begitu lama ia berlaga
lompatlah satu naik atap rumah sambil berkokok , dan ketika tidak
dibalas kokokannya(yakin ) oleh lawannya, ia melompat turun ke tanah,
sampai saja kakinya di tanah ia pun dikejar dari ayam lawannya tadi,
yang berkokok di atap rumah adalah ayam pengejut( karena ia berkokok
seakan berkata saya adalah kesatria), begitulah karakter orang yang
menganggap dirinya pemimpin yang baik (Good Governance)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-4547345303803842012-12-13T01:44:00.003-08:002012-12-13T01:44:56.811-08:00Bedah Lagu "Ongkona Bone"<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8uJT0Y2tTzauwEBCA5HluZ-tJNAmK6BELDUh66mC-Zm1iai9LM2CDa1B2LJ7Glh9s2wT3K0_41yQBcG4xCnId3w0-RwuJsgo9OdcjALz0luBGhUFDmowDcT6PbJEOCTAm1A_DcUxd8_k/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8uJT0Y2tTzauwEBCA5HluZ-tJNAmK6BELDUh66mC-Zm1iai9LM2CDa1B2LJ7Glh9s2wT3K0_41yQBcG4xCnId3w0-RwuJsgo9OdcjALz0luBGhUFDmowDcT6PbJEOCTAm1A_DcUxd8_k/s200/index.jpg" width="200" /></a></div>
<div align="justify">
Lagu dengan judul Ongkona Bone tersusun dari
syair-syair / kalimat yang menggunakan bahasa Lontara atau bahasa Bugis.
Dan telah disepakati sebagai lagu wajib bagi masyarakat Kabupaten Bone
baik di tingkat sekolah maupun umum.</div>
<div align="justify">
Lagu
tersebut biasanya dinyayikan dalam kegiatan seremonial Hari Jadi Bone
atau pada kegiatan lomba yang diselenggarakan di sekolah-sekolah baik
bentuk solo maupun paduan suara. Lagu Ongkona Bone sampai saat ini belum
diketahui dengan pasti kapan diciptakan dan siapa penciptanya. Namun
apabila kita membedah bahasanya serta menghubungkan dengan sejarah ,
maka kemungkinan besar lagu tersebut tercipta sekitar tahun 1905 yaitu
pada saat terjadinya perang antara Kerajaan Bone melawan pasukan
Belanda. Ribuan laskar kerajaan Bone yang gugur dalam pertempuran itu.
Di sepanjang pantai Teluk Bone diserang habis-habisan oleh tentara
Belanda. Karena persenjataan yang tidak seimbang, maka tentara Belanda
berhasil menguasai kerajaan Bone. Jatuhnya Kerajaan Bone inilah yang
dikenal Peristiwa Rumpa’na Bone 1905.<a name='more'></a></div>
<div align="justify">
Lagu Ongkona
Arungpone atau lebih dikenal Ongkona Bone seperti telah dipaparkan di
atas, terjalin dari syair-syair yang mengandung makna, nilai, dan
nasihat yang sangat dalam. Dapat diuraikan sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
<strong>1. Makna dan Bedah Syair</strong></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Lagu
Ongkona Bone mengisahkan seorang isteri melepas sang suami berangkat ke
medan juang untuk mempertahankan Tana Bone dari serangan armada laut
Belanda. Sang suami sebagai laskar Kerajaan Bone tentu berkewajiban
mempertahankan Tana Bone sejengkal demi sejengkal hingga titik darah
penghabisan. Dengan iringan doa restu sang isteri maka berangkatlah sang
suami bertempur melawan tentara Belanda di pantai BajoE. Setelah tujuh
hari tujuh malam pertempuran berkecamuk, maka terdengar kabar bahwa
suaminya telah gugur. Namun sang isteri tidak yakin begitu saja kalau
suaminya telah gugur. Maka sang isteri berangkat mencari suaminya. Tak
peduli siang atau malam , tetap berjalan dan mencari tahu akan
keberadaan suaminya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dikala sang isteri beristirahat dalam pencariannya, maka mereka bersenandung untuk menghibur diri dan merenungi nasibnya :</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<strong>O … Mate Colli, Mate Collini Warue</strong>
(Waru adalah sebuah nama pohon/tumbuhan dalam bahasa Bugis disebut
Kubba. Pohon Kubba tersebut memilki ranting mengandung getah yang dapat
digunakan untuk membuat keriting rambut)</div>
<div class="MsoNormal">
<strong>Ritoto baja-baja alla Ritoto baja-baja</strong> ( Setiap hari dipangkas)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<strong>Alla nariala kembongeng</strong> ( Diambil untuk dijadikan kembongeng. Kembongen artinya alat penggulung rambut dari pohon Kubba / pohon waru )</div>
<div class="MsoNormal">
<strong>O … Macilaka, Macilakani Kembongeng</strong> ( celakalah penggulung rambut )</div>
<div class="MsoNormal">
<strong>Nappai ribala-bala alla nappai ribala-bala</strong> ( baru dibentuk-bentuk)</div>
<div class="MsoNormal">
<strong>Namate puangna</strong> (puangna bermakna simbolis artinya pohon kubba/ waru, mati karena setiap hari dipangkas untuk dijadikan penggulung rambut)</div>
<div class="MsoNormal">
<strong>O … Taroni Mate, Taroni Mate Puangna</strong> ( Biarlah mati , biarlah mati pohon Kubba / Waru)</div>
<div class="MsoNormal">
Iyapa upettu rennu alla iyapa upettu rennu ( barulah putus harapan dan menyerah )</div>
<div class="MsoNormal">
<strong>Kusapupi mesana</strong> ( Bila kupegang batu nisannya)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<strong>Penjelasan :</strong></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sang
isteri menggulung rambutnya agar menjadi indah dengan maksud untuk
menghadiahkan kepada suaminya apabila kembali dari medan peperangan.
Akan tetapi pohon Waru / Kubba menjadi layu dan mati karena setiap hari
dipangkas untuk dijadikan sebagai penggulung rambut/kembongeng. Padahal
rambutnya baru mulai terbentuk, apa daya pohon waru/kubba keburu layu
dan mati.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Matinya
pohon waru/kubba sebenarnya merupakan sebuah alamat atau pertanda bahwa
suaminya telah tewas dalam peperangan. Namun Sang isteri tetap
bersemangat. Ditanamkan dalam hati , bahwa suaminya belum meninggal.
Kecuali memegang dan mengusap batu nisannya baru percaya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<strong>2. Nilai Syair</strong></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Seperti
halnya dengan lagu-lagu lain, maka syair-syair yang terjalin dalam lagu
Ongkona Bone juga mengandung dan sarat dengan nilai-nilai. Nilai- nilai
yang terkandung adalah :</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Memupuk
Jiwa Patriotisme dan Nasionalisme. Bahwa setiap perjuangan memerlukan
pengorbanan baik jiwa, raga, dan materi. Menggambarkan, bahwa
kepentingan umum walau pahit dan getir lebih mulia dibanding kepentingan
pribadi. Mengandung nilai historis</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<strong>3. Pesan dan Nasihat</strong></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Perlu
dipahami , bahwa syair-syair yang terkandung dalam lagu Ongkona Bone
terdiri atas tiga bagian, yakni bait pertama dan kedua bermakna simbolis
atau pelambang sedang bait ketiga mengandung semangat. Mate Colli
bukanlah bermakna layu sebelum berkembang akan tetapi dalam dunia seni
hanya menggambarkan kemampuan ekspresi seseorang dalam menyampaikan
sebuah pesan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Namate
Puangna bukanlah bermakna Tuhan yang mati akan tetapi sejenis tumbuhan
yang disebut pohon waru/kubba yang dijadikan sebagai simbol bagi
penciptanya. Mengapa pohon tersebut mati ? Karena setiap hari dipangkas
untuk dijadikan sebagai alat penggulung rambut. Ranting pohon tersebut
memilki getah yang dapat membuat rambut menjadi keriting.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pada hakikatnya pesan/nasihat yang terkandung dalam syair lagu Ongkona Bone adalah :</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Janganlah mudah mempercayai informasi yang kurang jelas dan tidak bertanggung jawab. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Setiap pekerjaan harus dilandasi dengan semangat.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Syair lagu merupakan ungkapan cipta, rasa, dan karsa.</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-67998520665803664802012-12-10T18:35:00.000-08:002012-12-10T18:40:37.506-08:00Lontara Baca-bacana Ugi'e <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr18lwFLi-924BIj4-9TwpRHydFfj2ZrTdLLWfP4c8azqfT3IjeKHyFeTIYis35nuNYVCf8lq0HG73PwKRFPZGcPx3qesHPH-6VOgT9ovnnrwwjmWsA4lZKeY42IV6Vr98SmNllSuHa-0/s1600/yes.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr18lwFLi-924BIj4-9TwpRHydFfj2ZrTdLLWfP4c8azqfT3IjeKHyFeTIYis35nuNYVCf8lq0HG73PwKRFPZGcPx3qesHPH-6VOgT9ovnnrwwjmWsA4lZKeY42IV6Vr98SmNllSuHa-0/s320/yes.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bangsa bugis seperti halnya bangsa-bangsa di dunia memiliki semacam
kepercayaan atau keyakinan yang dijadikan sebagai pegangan atau petunjuk
hidup dalam melakoni hidupnya. Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam era
globalisasi sekarang ini disamping menyandarkan hidup kepada Allah
Yang Maha Esa masih sering didapati di tengah-tengah kehidupan
masyarakat Bugis mempercayai sesutu tradisi budaya yang dianggapnya
dapat dijadikan sebagai petunjuk atau pananrang atau rapang dalam
kehidupannya. Percaya atau tidak ? Berikut ini kami haturkan untuk
Anda. <br />
<a name='more'></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Petunjuk Dasar Hidup dan Petunjuk Waktuyang biasanya dipakai ketika kita akan memulai sesuatu :</b></div>
<br />
<div align="center">
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse;"> <tbody>
<tr style="height: 23.65pt;"> <td style="border: 1pt solid black; height: 23.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 78.1pt;" width="104"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Hari/Jam</span></b></div>
</td> <td style="border: 1pt solid black; height: 23.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 12pt;">6 - 8</span></b></div>
</td> <td style="border: 1pt solid black; height: 23.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 12pt;">8 - 11</span></b></div>
</td> <td style="border: 1pt solid black; height: 23.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 12pt;">11 - 12</span></b></div>
</td> <td style="border: 1pt solid black; height: 23.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 12pt;">12 - 13</span></b></div>
</td> <td style="border: 1pt solid black; height: 23.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 12pt;">3 - 6</span></b></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 14.9pt;"> <td style="border: 1pt solid black; height: 14.9pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 78.1pt;" width="104"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 12pt;">SENIN</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 14.9pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #4f81bd; font-size: 12pt;">Kosong</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 14.9pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: red; font-size: 12pt;">Mayat</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 14.9pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #4f81bd; font-size: 12pt;">Berisi</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 14.9pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: yellow; font-size: 10pt;">Pulang Kosong</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 14.9pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;">Hidup</span></b></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 18.95pt;"> <td style="border: 1pt solid black; height: 18.95pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 78.1pt;" width="104"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 12pt;">SELASA</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.95pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: yellow; font-size: 10pt;">Puilang Kosong</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.95pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: red; font-size: 12pt;">Kosong</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.95pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;">Hidup</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.95pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: red; font-size: 12pt;">Mayat</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.95pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: red; font-size: 12pt;">Berisi</span></b></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 21.5pt;"> <td style="border: 1pt solid black; height: 21.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 78.1pt;" width="104"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 12pt;">RABU</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 21.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;">Hidup</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 21.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: red; font-size: 12pt;">Mayat</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 21.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Berisi</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 21.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #4f81bd; font-size: 12pt;">Kosong</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 21.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: yellow; font-size: 10pt;">Pulang Kosong</span></b></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 27pt;"> <td style="border: 1pt solid black; height: 27pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 78.1pt;" width="104"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 12pt;">KAMIS</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 27pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #c00000; font-size: 10pt;">Pulang Pokok</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 27pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #4f81bd; font-size: 12pt;">Kosong</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 27pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;">Hidup</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 27pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: red; font-size: 12pt;">Mayat</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 27pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Berisi</span></b></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 20.1pt;"> <td style="border: 1pt solid black; height: 20.1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 78.1pt;" width="104"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 12pt;">SELASA</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 20.1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #4f81bd; font-size: 12pt;">Kosong</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 20.1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: red; font-size: 12pt;">Mayat</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 20.1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;">Hidup</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 20.1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #c00000; font-size: 10pt;">Pulang Pokok</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 20.1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Berisi</span></b></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 23.65pt;"> <td style="border: 1pt solid black; height: 23.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 78.1pt;" width="104"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 12pt;">SABTU</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 23.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Berisi</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 23.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #4f81bd; font-size: 12pt;">Kosong</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 23.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: yellow; font-size: 10pt;">Pulang Kosong</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 23.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;">Hidup</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 23.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: red; font-size: 12pt;">Mayat</span></b></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 18.65pt;"> <td style="border: 1pt solid black; height: 18.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 78.1pt;" width="104"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 12pt;">MINGGU</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: yellow; font-size: 10pt;">Pulang Kosong</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;">Hidup</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: red; font-size: 12pt;">Mayat</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Berisi</span></b></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 79pt;" width="105"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="color: #4f81bd; font-size: 12pt;">Kosong</span></b></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
</div>
<br />
<b>2) Panessayangngi Harasiayana Ompona Ulengnge :</b> ( Rahasia perhitungan bulan )<br />
<br />
3 ompona ulengnge. nari passuna Neneta Adam AS. pole ri Suruga.<br />
5 ompona ulengnge natelleng lopinna Nabi Nohong AS. ri tengnga tasi’.<br />
12 ompona ulengnge naritunu Nabi Ibrahim AS. pole Namrutz rajana kapere’e.<br />
16 ompona ulengnge naribuang Nabi Yusupu AS. noo ri bubungnge pole ri daengna.<br />
21 ompona ulengnge narilanti’ Fir’aun puangna kapere’e.<br />
24 ompona ulengnge naemme’i bale Nabi Yunus AS. ri tengnga tasi’e<br />
25 ompona ulengnge nakenna tikka Tanah Arab pitu taung ettana, anana’mi nabalu’ naengka nanre.<br />
<br />
<b>3) Panessaiyangngi Esso Natuju Muharram :</b> ( Rahasia hari bulan Muharram)<br />
<br />
Senin : Maega dalle’, maega bosi namaega anging.<br />
Selasa : Makurang bosi, maega anana’ jaji namalessi taue runtu’ abala.<br />
Rabu : Mompo masagalae, serrangng, maega tau masolang agaganna nasaba’ mabbettui bulue.<br />
Kamis : Maega ricu, maega bosi, masussai pemerintahangnge, menre’ maneng angke’na agagae.<br />
Jumat : Biasa taue mpunoi baenena, makanja’ assele’na taneng-tanengnge.<br />
Sabtu : Maega bosi, biasa kedo tanae namaega dalle’.<br />
Minggu : Makanja’i taneng-tanengnge, makurang wassele’.<br />
<br />
<b>4) Pananrang Ompona Ulengnge.</b> (Perhitungan bulan)<br />
<br />
1 ompona ulengnge (esso nyarang). Majai yappanoreng bine, isaureng tennung iyare’ga yappatettongeng bola.<br />
2
ompona ulengnge (esso jonga). Anana’ jaji mawijai, agi-agi ripegau
madeceng manengngi, madeceng rilaongeng sompe’, madeceng rilaongeng
mamusu, pakalaki’.<br />
3 ompona ulengnge (esso singa). Maja
yappabbottingeng, yattanengeng, yappatettongeng bola, yappanoreng bine,
yattanengeng, rilaongengngi runtukki’ lasa.<br />
4 ompona ulengnge
(esso meong). Najajiangngi ana’ oroane madeceng, madeceng yappanoreng
bine, yappammulang balu’-balu’, yappabbottingeng sibawa yattanengeng.<br />
5
ompona ulengnge (esso tedong). Rekko nakennaki lasa maladde’i, agi-agi
ripugau maja manengngi ritu, anana’ jaji madorakai. Wettu natelleng
lopinna Nabi Nohong AS.<br />
6 ompona ulengnge (esso balao). Madeceng rilaongeng sompe’, yappabbottingeng, yangelliang olo’-kolo’, nenniya yappanoreng bine.<br />
7 ompona ulengnge (esso bale). Maja tomminreng, nakennaki’ lasa maladde’i, madecengmi yonroi mebbu parewa pakkaja.<br />
8 ompona ulengnge (esso saping). Medeceng yappabbottingeng. Rekko ateddengengngi’ masitta’ moi iruntu’.<br />
9
ompona ulengnge (esso asu). Rilaongengngi wanua runtukki’ abala, maja
yappatettongeng bola iyakkiya madeceng yonroi massinge’.<br />
10 ompona
ulengnge (esso naga). Najajiangngi ana’ mancaji ana’ maupe’ namasempo
dalle’, nakennaki’ lasa magatti’mui paja, makessing rilaongeng sompe
sibawa matteppang bibi’ ri pangempangnge.<br />
11 ompona ulengnge (esso
macang). Madeceng rilaongeng wanua, yenrekeng mekkah, yappammulang
balu’-balu’, makessing narekko engka anana’ jaji masempo dalle’.<br />
12
ompona ulengnge (esso nyarang). Madeceng rilaongeng makara-kara ri
kantoro’e pakalaki’, madeceng riyabbolang iyare’ga yappammulang
balu’-balu’.<br />
13 ompona ulengnge (esso gajah). Agi-agi rijama maja manengngi ritu, laoki’ ri wanua runtuki’ lasa karing.<br />
14
ompona ulengnge (esso saping). Madeceng yappammulang balu’-balu’,
yappatettongeng, yappabbottingeng, rekko malasaki’ masitta’ paja.
Esso najajiangengnge Nabi Sulaiman AS.<br />
15 ompona ulengnge (esso
bembe’). Maja yappatettongeng bola tennasalai lasa bolata sibawa rilaong
wanua naiyakia anana’ jaji makanja’ tapi matengnge’ totona kawing /
botting<br />
16 ompona ulengnge (esso bawi). Madeceng yonroi taneng anu
lorong-lorong, agi-agi rijama maja maneng ritu, madeceng toi yonroi
mebbu sipu doi (tabungeng).<br />
17 ompona ulengnge (esso jarakania).
Madeceng rilaongeng sompe’, madeceng rilaongeng madduta, rilaoang tau
mapparentae, malasaki’ magatti’ paja sibawa ateddengeki’ magatti’
iruntu’.<br />
18 ompona ulengnge (esso saping). Madeceng rilaongeng sompe’, jajiang ana’ makessing rupa. Esso ri ebbuna majanna ulengnge.<br />
19 ompona ulengnge (esso ceba). Madecengngi yappammulang balu’-balu’, rilaoang wanua rekko najajiang ana’ masempo dalle’i.<br />
20
ompona ulengnge (esso walli). Madeceng rilaoangeng madduta itarimaki’
Insya Allah, najajiangngi anana’ malampe sunge’i, masempo dalle
namanyameng kininnawa toi lao ri padanna ripancaji. Iyana esso
najajiangngi Nabi Ismail AS.<br />
21 ompona ulengnge (esso macang).
najajiangi anana’ madorakai ri Puangnge, maja yappabbottingeng
naiyakkiya madeceng yappammulangeng lanro bessi.<br />
22 ompona
ulengnge (esso tau). Esso ripancajinna malaeka’e, madeceng rilaoangeng
sompe’, rilaongeng mammusu pakalaki’, idi’ rilaoi rikalaki’, agi-agi
rijama madeceng maneng rekko malasaki’ masitta’mui paja.<br />
23 ompona
ulengnge (esso ula). Madeceng riappatettongeng bola, yappabbottingeng,
yappasangeng belle, maja yappanoreng bine, madeceng yonroi melli
pakeang namasitta’ tattamba.<br />
24 ompona ulengnge (esso pari). Maja
yappabbottingeng maponco’i, madeceng yonroi lati arung, esso
najajiangnge Fir’aun, natoa’i bale Nabi Yunus AS. maja narekko anana’
jaji.<br />
25 ompona ulengnge (esso nyarang). Maja rilaoang sompe’
mateki’ rilaotta, riappabbottingeng maponco’i, majai rilaoang
mabbalu’, esso najajiangngi Iblis, najajiangngi anana’ madorakai.<br />
26
ompona ulengnge (esso serra’). Madeceng rilaoang sompe’, riangelliang,
yappabbottingeng rekko najajiangngi anana’ malampe sungei.<br />
27
ompona ulengnge (esso uleng). Najajiangi anana’ maraja taui ri padanna
ripancaji ri Puangnge, makessing riappanoreng bine sibawa
mabbalu’-balu’.<br />
28 ompona ulengnge (esso kalapung). Madeceng yonroi
mebbu parewa pakkaja, rilaoang, yappabbottingeng sibawa
yattaneng-tanengeng.<br />
29 ompona ulengnge (esso ati). Makessing rilaoang madduta, sompe’ cabigi, najajiangngi anana’ pallasa-lasangngi.<br />
30
ompona ulengnge (esso panning). Madeceng yappammulang dangkang,
mattaneng-taneng, narekko rilaoangi wanua wettu assara’pi, najajiangi
anana’ matinului pigau’ pasuroanna Allahu Ta’ala nenniya duae
pajajianna. Iyana wettu ripancajinna esso wennie.<br />
<br />
<b>5. Lontara’ Tuntungeng Sempajang.</b> (Tuntutan Shalat menurut Lontara)<br />
<br />
<b>1. Mappalebba Sujjadang (melaksanakan sembahyang)</b><br />
“Tubuku sempajang, atikku massempajang, nyawaku bawa sempajang, tajakku naletturi sempajang".<br />
Nia’na (Usallina)<br />
“Muhammad sabbika’, jibrilu palettukennga ri Allahu Ta’ala”, nappa ribaca nia’ (sallina) sempajangnge.<br />
Riyolona ribaca “allahu akbar kabiran”, ribacai riase’ inappai ribaca
Al-Fatihah. Ri wettu mabbere selleng ribacai “Muhammad ri ataukku
Jibrilu ri abioku”.<br />
Artinya : Tubuhku sembahyang, jiwaku sembahyang,ruhku sembahyang, cahayaku tujuan sembahyang<br />
Muhammad saksikan, Jibrilyang sampaikan kepada Allah,kemudian baca Alfatihah.<br />
<br />
<b>2. Suke’ Bola Magello’e ( Doa mendirikan rumah)</b><br />
<br />
“Suke’i suke’ta wali-wali, isuke’i ulu susutta wali-wali, isuke’i edda’ta wali-wali”.<br />
<br />
<b>3. Baca Mattunu Dupa. (Doamembakar dupa)</b><br />
“Lapaisseng asemmu batu langi muteppa ritaue, nariaseng dupa asemmu
muteppa ritanae, nariaseng lapalettu, paletturengnga rianu (nama
yang ditujukan)<br />
<br />
<b>4. Baca Mattimpa’ Tange’ ( Doamembuka pintu )</b><br />
<br />
“Utimpa’
tange’ku upasitimpa’ tajanna linoe, Oo Puakku pompo’i matanna essoe
pasiomporengnga dalle’ku sangadi matengnge’i menre’ matanna essoe
namatengnge’to dalle’ku”.<br />
<br />
<b>5. Baca Mattaro Dui (Doa menyimpan uang)</b><br />
<br />
“Yarase’
asemmu dui, lapaulle ambo’ indo’mu utaro kassara’mu warekkeng alusu’mu,
Nurung mattaro, Muhammad tambai, Allah Ta’ala pabbarakka’ko,
upasitako seppulo juta ettana sitaung welliakko anu, ucera’ko anu,
tawana waie utang”.<br />
<br />
<b>6. Baca Mappalao Dui. (Doa membelanjakan uang)</b><br />
<br />
“Ee
Yarase’, Muhammad palaoi kassara’mu nalao rupa dui, kutaro tawana apie,
angingnge, upalao ee yarase’ tellu mpennino ri laomu mulisu ri
alusu’mu”.<br />
<br />
<b>7. Baca Mattaro Bare’ (Doamenyimpan beras)</b><br />
<br />
“I Deceng
asemmu berre’, ibumbu ola’ ipenno asemmu pabbaresseng, walu malako,
malaikat tambaiko, mettipiro uwaina tasi’e nametti pabbaressekku’,
leppappi ola’e naleppang olakku”.<br />
<br />
<b>8. Baca Mattaneng-taneng. (Doa bercocok tanam)</b><br />
“Kung mappalla’, kung mappamula noko mulessi menre mupenno, duppai
topole panguju tollao puana’ko La Baco’ nennia Becce’. Amin Yaa
Rabbal’alamin”.<br />
<br />
<b>10.Baca Matteppang Bibi’ Ripangempangnge (Doamenyimpan bibit)</b><br />
“Nabi Hedare’ nabimmu uwaie, I Mallebbang asemmu wai’ kung masse’
asemmu tana, kung mappamula, kung ipammulai, muallise muenre mupenno.
Alhamdulillah Sultanika”.<br />
<br />
<b>11.Baca Mabbukka Balu'-Balu' (Doa berdagang)</b><br />
“Ujala pasa, ujala pappasa, golla pangelli, bere-bere lessi mabbalu namalessi pangallie".<br />
<br />
<b>12.Baca Mappiara Olo’–Kolo’.(Doa beternak)</b><br />
“Senge’ asemmu olo’-kolo’, api pabbijako,wai pajokoko, anging
padisingiko, tana pakkianakiko, karna Allahu Ta’ala. Kun-fayakun”.<br />
<br />
<br />
<b>6. CATATAN</b><br />
<br />
Pitu Massenreng Pulu, Eppa Massumpang Minanga iyanaritu :<br />
<br />
(SYECH YUSUF, LANSIRANG, ARUNG PALAKKA, KH. HARUN, PETTA BARANG, IMAN LAPEO, Dt. SANGKALA)<br />
<br />
1. MATASE RI SANGNGALLA’<br />
2. PAJUNGNGE RI LUWU<br />
3. MANGKAU’ RI BONE<br />
4. SOMBAE RI GOWA<br />
5. DATU RI SOPPENG<br />
6. ARUNG MATOAE RI WAJO<br />
7. ADDATUANGNGE RI SEDENRENG<br />
8. BAKKA-LOLOE RI SAWITTO<br />
9. ORIKKORINGNGE (PASSIRING)<br />
10. MARADDIAE (TANA MENRE’)<br />
11. TEMKAKAE (MAMUJU)<br />
12. SALEWATANGNGE (BUTUNG)<br />
13. SAMPARAJAE (TANA KAILI)
<span class="article_seperator"><br /></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-11121732117596414232012-12-10T18:02:00.000-08:002012-12-10T18:02:02.530-08:00Rahasia Basmalah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWoR1JOCNkp_iM1w0IawQ8l-AZjxQwFe4RURy50uR2wuz2HsnBD33DlBDaFIh2EjWRnjEKr2biMCL8LLDatzBtSj15SyIjmhNVKyFx9QdO1XR40YOsVPydwj1WAkuXXrOm0x0j_7amRCs/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWoR1JOCNkp_iM1w0IawQ8l-AZjxQwFe4RURy50uR2wuz2HsnBD33DlBDaFIh2EjWRnjEKr2biMCL8LLDatzBtSj15SyIjmhNVKyFx9QdO1XR40YOsVPydwj1WAkuXXrOm0x0j_7amRCs/s1600/images.jpg" /></a></div>
<br />
Bismillaahirrohmaanirrohiim<span style="color: #ffcc99;"> <span style="color: black;">inilah kalimat </span></span>yang sering kita ucapkan ketika hendak melakukan sesuatu. Mengapa kalimat ini menjadi begitu sakral ? inilah sebagian kecil rahasianya.<br /><br />Bismillah ada 7 Huruf Kenapa? Buka dirimu atas kebenaran<br />surat AL FATIHAH yang merupakan ummul KITAB.<br /><br />Ada 19 huruf disini <span style="color: #3333ff;">BA'</span>, sebagai permulaanya atau pintu<br />pembukanya, ada<span style="color: red;"> SIN</span>, <span style="color: #993399;">MIEM</span>, <span style="color: #009900;">ALIF</span>, <span style="color: red;">LAM</span>, <span style="color: red;">LAM</span>, <span style="color: #cc6600;">HA'</span>, <span style="color: #009900;">ALIF</span>,<br /><span style="color: red;">LAM</span>, RO', <span style="color: #993399;">MIEM</span>, <span style="color: #cc6600;">HA'</span>, NUN, <span style="color: #009900;">ALIF</span>, <span style="color: red;">LAM</span>, RO', <span style="color: #cc6600;">HA'</span>, YAK, <span style="color: #993399;">MIEM</span>.<br />19 terdiri dari Satu (AHAD) dan Sembilan (KAMIL) sempurna.<br />jadi dua angka itu sembilanbelas Angka Tuhan. kalau ditambahkan<br />Satu + Sembilan= Sepuluh (10), Satu+Nol=SATU menjadi <span style="color: #009900;">AHAD</span>.<br />
<a name='more'></a>Sekarang mari kita lihat tanda yang menyertai huruf juga (19)<br />3 titik+3 Sukun+3 Tasdjid+4 Fathah+6 Kasroh=19 seimbangkan<br />dengan huruf dan tandanya Subhanalaloh Maha Sempurna.<br /><br />Kalau melihat strukturnya ada:<br />3 huruf ALIF<br />3 huruf MIEM<br />3 huruf Bertanda TITIK<br />3 huruf Bersukun<br />3 huruf Bertasdjid<br />3 kata Asmaul Adzom+ 2 Asmaul Khusna<br /> ( ALLoh Rohmaan Rohiim)<br />Kalau dikalikan 3x6=18 1+8=9 sempurna sekali.<br />Kenapa 3?......<br />karena 3 dan seterusnya dianggap banyak atau karena<br />3 sebagai hasil pasangan Bapak+Ibu=Anak.<br />terserah intrepretasi masing-masing orang berbeda<br />namun disini menekankan perlunya berjamaah/berkumpul<br />atau bersilaturrahmi untuk menjadi SATU jamaah manunggal<br />antara <span style="color: #009900;">NUR ALLOH</span> <span style="color: #ff6600;">NUR MUHAMMAD</span> <span style="color: #3333ff;">NUR INSAN</span><br />jika menyatu itulah TAUHID ajaran setiap Nabi dan Rasul.<br />dari sebuah Hadis Nabi 71 golongan Yahudi SATU Selamat<br />72 golongn Nasrani SATU Selamat, 73 golongan Islam SATU<br />yang Selamat Siapakah yang Selamat yaitu Golongan<br />AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH yaitu Siapa saja diantara<br />manusia/ golongan yang mampu menyatukan ketiga Nur<br />diatas sehingga mengenal TAUHID dengan TEPAT dan BENAR.<br />Sudahkah Saudaraku menyadari tentang ini?.<br /><br />Mari kita lihat 3 huruf yang bertitik<br />BA' sebagai pintunya BAITULLOH jika sudah masuk kedalamnya<br />akan menemukan NUN sebagai NUR CAHAYA ALLOH<br />Cahaya di atas Cahaya, cahaya yang tidak disentuh Api yang<br />Tidak di Timur dan di Barat sebagai Cahaya langit dan Bumi.<br />jika berhasil Saudara akan mendapatkan<br />YA' sebagai hasilnya YAKIN dengan melampui<br />ILMUL YAKIN keyakinan berdasar teori atau kajian wacana.<br />AINUL YAKIN keyakinan berdasarkan hasil penelitian.<br />HAQQUL YAKIN keyakinan akibat merasakan, musyahadah.<br />ISBATUL YAKIN keyakinan berdasarkan Ketetapan Qolbu<br />yang suci dan bening sehingga tinggkat musyahadahnya<br />semakin jelas dan amatlah terang penglihatanmu.<br /><br />Demikianlah selamat berjuang mencapai ISBAT yang<br />benar dan Tepat dalam menyembah kepada Sang Khalik.<br />selamat berjuang melawan EGO berhala diri yang merupakan<br />hizab terbesar disamping ilmu yang saudara miliki.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-63841995484379594992012-12-10T17:47:00.004-08:002012-12-10T17:47:34.106-08:00Rahasia Penciptaan Semesta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqdNWqL37WUT-4MAWFH5ZsNvTNFe76bAwe2YI8CPHOF08hK-YvtJSpiHYtjsKOYVUmExq1IdGxxwHuJxPKv-rdevBmqt-0lqPN6P8F2mTbRkW-gPT2u_Di0NZz6qeKwDIgN3flObyHOH8/s1600/star00141.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqdNWqL37WUT-4MAWFH5ZsNvTNFe76bAwe2YI8CPHOF08hK-YvtJSpiHYtjsKOYVUmExq1IdGxxwHuJxPKv-rdevBmqt-0lqPN6P8F2mTbRkW-gPT2u_Di0NZz6qeKwDIgN3flObyHOH8/s320/star00141.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;"><span style="font-size: small;">Apakah pernah </span>kita berfikir bagaimana proses terciptanya langit da<span style="font-size: small;">n bumi ? </span></span><br />
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;">Kata ibnu Abbas
r.a. bahwa pada waktu Allah SWT hendak menciptakan tujuh lapis langit
dan bumi, yang pertama kali diciptakan adalah permata putih; 70.000
tahun lamanya menghampar. Lalu Allah SWT melihat hasil karyanya itu,
maka bergoncanglah permata dengan hebatnya karena menyaksikan keagungan
Allah SWT. Akhirnya, permata itu pun hancur. 70.000 tahun lamanya
berputar-putar. Lalu menjadi air lautan. Lautan itu meluap-luap, dan
berlangsung 70.000 tahun lamanya juga. Allah SWT pun menciptakan api
untuk menghanguskan air lautan tersebut. Air pun berasap dan berbuih.
Buih-buih berkumpul menjadi lumpur. Dari lumpur inilah, Allah SWT
menciptakan bumi. Dan dari asapnya itulah Allah menciptakan tujuh lapis
langit. </span><br />
<a name='more'></a>
<br />
<span id="more-1706"></span>
<div align="justify">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;">“Kemudian Dia
menuju langit, sementara langit itu masih merupakan asap, lalu Dia
berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut
perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa ", keduanya menjawab: kami
datang dengan suka hati". (Q.S.: 41:11). </span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;">Allah SWT
memerintahkan dua malaikatnya yang bernama Towas dan Jibril untuk
menghimpun buih yang telah menjadi lumpur itu. Jibril pun
menghamparkannya. Maka jadilah bumi berlapis tujuh di atas air tautan
tadi. Allah SWT menetapkan pusat bumi di Negeri Mekah. Lalu Jibril
meratakan lumpur yang telah menjadi tanah itu dari masyrik (di belahan
timur) sampai maghrib (di belahan barat). Namun bumi menjadi bergoncang,
karena terjadi perubahan tata letak terhadap lautan. Allah SWT pun
berfirman kepada Jibril: "Pergilah engkau ke bumi; peliharalah olehmu
agar bumi itu stabil." </span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;">Jibril menuruti
perintah-Nya. Jibril bersama beberapa malaikat segera menuju masyrik
untuk membenahinya. Namun, lautan kemudian meluap di sebelah maghrib.
Ketika Jibril membenahi di sebelah maghrib, air lautan meluap di daerah
masyrik. Menyaksikan hal demikian, Jibril kemudian menghadap kepada
Allah SWT: "Ya Tuhanku, Engkau pelihara langit-Mu dan bumi-Mu ini.
Betapa pun hamba-Mu tahani dan hamba-Mu pelihara, tiadalah
terpeliharakan oleh hamba-Mu." </span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;">Lalu Allah SWT menjadikan bukit-bukit dan gunung-gunung sebagai pasak bumi. “Dan gunung-gunung sebagai pasak.” (Q.S. 78:7). </span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;">70.000 tahun lamanya maka bumi itu menghampar berlapis tujuh bagaikan baki yang terhampar. </span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;">“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.”(Q.S. 65:12) </span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;">Lautan pun
menjadi tenang kembali. Bersusun-susun pada tempatnya. Di dalam air laut
itu, Allah SWT menjadikan seekor ikan yang bernama ikan nun yang
sangat-sangat besarnya. Berada di dalamnya selama tujuh tahun. Dijadikan
pula seekor sapi putih kehijau-hijauan yang sangat panjangnya sapi itu,
hanya Allah yang Mengetahui berapa panjangnya sapi tersebut. Tanduknya
bercabang empat ratus buah. Ukuran dari satu cabang tanduk ke tanduk
yang lainnya sama dengan menenpuh jarak yang lamanya empat puluh tahun
perjalanan. Konon, bumi ini diletakkan oleh Allah SWT di atas tanduk
sapi itu dan ikan tadi menanggung sang sapi hingga hari kiamat tiba.
Sebagai makanan dari ikan nun adalah diciptakan-Nya ikan. Sehari empat
puluh ekor ikan dimakan oleh ikan nun tersebut. Besarnya ikan-ikan itu
seperti besarnya ikan yang dijamu oleh Nabi Musa yang meminta kepada
Allah SWT agar diperlihatkan kenyataan keberadaan ikan Nun. Tatkala
ikan-ikan makanan ikan Nun itu terganga di hadapan Nabi Musa, maka
terlihatlah ukuran tepi kanan mulut dan </span><span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;">tepi
kirinya sama dengan jarak yang ditempuh selama empat puluh hari
perjalanan. Sedangkan makanan yang disediakan oleh Allah SWT bagi sapi
adalah rerumputan yang bernama kamkama. Kemudian di atas bumi ini
mulailah diciptakan binatang-binatang yang liar dan jinak. </span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;">Allah SWT
menjadikan langit tujuh lapis dari asap buih yang mendidih tadi. Dari
satu lapis ke lapis berikutnya berjarak lima ratus tahun perjalanan.
Tebalnya pun demikian. Penciptaannya itu bagaikan manikam yang
bernyala-nyala. Dijadikan pula matahari dan bulan sebagai hiasan langit.
Sahib Arsila Bayani berkata, "Setelah Allah Ta’ala menciptakan alam,
kemudian ke ‘Arsy, terus turun hingga ke yang paling bawah.
Diletakkanlah oleh Allah Ta’ala ‘Arsy tersebut di atas Kursi. Sedangkan
Kursi diletakkan di atas alam yang tujuh tingkat. Dinaungilah Kursi pada
langit yang tujuh susun, dan diletakkan pula secara tersusun. Kemudian
bertajalilah Allah Ta’ala dengan sifat Kemahabesaran-Nya. Bergoyanglah
‘Arsy, bergoyang pulalah langit. Langit berkeringat karena terlalu
berat menanggung Kursi. Kursi pun mengeluarkan keringat karena telalu
berat menanggung ‘Arsy. ‘Arsy ini juga berkeringat karena Maha Agung Nya
tajalli Allah Ta’ala. Disebabkan oleh keringat yang keluar dan
ciptaan-ciptaan Allah tersebut, maka jadilah lautan di antara ‘Arsy,
Kursi, dan langit. Ada juga lautan di sekeliling/sekitar ‘Kursi. Di
langit, ombak lautan yang bergelora memunculkan buih yang kemudian
menjadi tanah. Dan tanah itu, terciptalah banyak jenis makhluk Allah.
Sesungguhnya, keringat-keringat itu memuji atas Keagungan Allah SWT.
Dengan demikian, telah diciptakanlah api, angin, air, dan tanah. Api
membuktikan nama Allah Ta’ala Yang Maha Besar. Angin menunjukkan
Kemahakuatan Allah. Air menggambarkan Kemahatahuan Allah. Sedangkan
tanah menunjukkan Allah Maha Berkata-kata. </span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;">Setelah alam
sempurna, dijadikanlah dari asal yang empat itu lima macam ciptaan:
Pertama, yang ada di angkasa. Kedua, yang berada di dalam tanah. Ketiga,
tumbuh-tumbuhan. Keempat, bebatuan. Dan kelima, binatang-binatang.</span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;"><u><em>catatan</em></u> </span></div>
<br />
<div align="justify">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;">“Sesungguhnya
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal” (Q.S. Ali Imran : 190)
</span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;">“Yaitu
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka.” </span><span style="font-family: Times New Roman; font-size: small;">(Q.S. Ali Imran : 191).</span> </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-15025124128349237652012-12-04T02:43:00.003-08:002012-12-04T02:43:48.067-08:00Ramuan Meningkatkan gairah seksual<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizYBYnhEjdOySbe0Yc3cm798_vTzVrJ-Wjq4TKI8rmAKLQrSRUKz2XEwHt92nnZ4CjFlWVn51RgdL5XwGc1gFqX3wHFnntJMxOjkJfuu5Tegs0m7HH0chF9KLZhZFTV8dRBF1yBzCcrHY/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizYBYnhEjdOySbe0Yc3cm798_vTzVrJ-Wjq4TKI8rmAKLQrSRUKz2XEwHt92nnZ4CjFlWVn51RgdL5XwGc1gFqX3wHFnntJMxOjkJfuu5Tegs0m7HH0chF9KLZhZFTV8dRBF1yBzCcrHY/s1600/images.jpg" /></a></div>
Kehidupan yang kian hari kian sulit, ditambah lagi cuaca yang tidak bersahabat, tak pelak gairah seksual pun jadi menurun. Akibatnya sudah dapat ditebak,yaitu stress ataupun minder. Untuk mencegah hal itu tidak terjadi maka saya akan berbagi ramuan klasik warisan leluhur untuk menjaga stamina serta daya tempur kaum adam sehingga dapat memberikan yang terbaik bagi orang yang dicintainya.<br />
<br />
walau telah banyak obat kuat beredar dipasaran,namun hal itu sangat berbahaya bagi diri sendiri. Karena mengandung bahan kimia juga dapat mengakibatkan serangan jantung dan ketergantungan. Oleh karena itu isinkan saya berbagi ramuan warisan leluhur dari bahan-bahan alamidan mudah didapatkan.<br />
<a name='more'></a><br />
Ramuannya sebagai berikut :<br />
Bahan :<br />
7 butir merica hitam<br />
1 ibu jari orang dewasa jahe merah<br />
1 sendok teh kulitjeruk purut<br />
1 gelas air mineral<br />
<br />
cara membuat :<br />
setelah dicuci bersih,memarkan jahe,pecahkan merica dan iris halus kulit jeruk purut dan rebus dengan kuali tanah (lebih bagus) kalau tidak ada boleh memakai panci almunium dalam keadaan tertutup rapat.<br />
<br />
biarkan didalam panci,setelah dirasa hangat-hangat kuku (pella galung) saring dan minum. Lakukan 7 hari berturut-turut saat menjelang tidur. Selama proses 7 hari jangan melakukan aktivitas sex. Sedangkan untuk perawatan cukup diminum seminggu 2 kali.<br />
<br />
Selamat mencoba,semoga api asmara yang mulai redup kini kembali membara dan berkobar serta dapat kembali memberikan kehangatan untukpasangan anda.<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-54406971313805722962012-12-01T17:10:00.002-08:002012-12-01T17:10:36.549-08:00Patettong Bicara ( Penegakan Hukum Bangsa Bugis )<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjitBMBA9WvXHfn906aij2ZgUeyYaV0ZjZh8A3P48fWfiDJWmZwTuvQEkTDeBwnW7cz3nlzmMDtwiBB_jy1HVxzH45w6ou8urlQqp1cQEapveE9pDZEpjDvFubMp4qF078SE2-DfYwlH2M/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjitBMBA9WvXHfn906aij2ZgUeyYaV0ZjZh8A3P48fWfiDJWmZwTuvQEkTDeBwnW7cz3nlzmMDtwiBB_jy1HVxzH45w6ou8urlQqp1cQEapveE9pDZEpjDvFubMp4qF078SE2-DfYwlH2M/s1600/index.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi manusia Bugis, menegakkan hukum
terhadap suatu pelanggaran merupakan kewajiban. Dalam konsep Siri'
(malu, harga diri) terungkap bahwa manusia Bugis yang berbuat semaunya
dan tidak lagi mempedulikan aturan-aturan adat (etika panngadereng atau
peradaban) dianggap sebagai manusia yang tidak mempunyai harga diri.
Siri' atau harga diri merupakan landasan bagi "pemimpin" untuk
senantiasa menegakkan hukum tanpa pilih kasih. Pemimpin yang tidak mampu
menegakkan hukum dianggap pemimpin lembek atau banci. Seseorang yang
tidak mempunyai Siri' diumpamakan sebagai bangkai yang berjalan. Dalam
ungkapan Bugis disebutkan: Siri' emmi to riaseng tau (Hanya karena
Siri'-lah kita dinamakan manusia). Itulah sebabnya mengapa para orang
tua Bugis menjadikan Siri' sebagai hal yang amat penting dalam
nasihat-nasihat,seperti :<a name='more'></a></div>
<br />Taro-taroi alemu siri'<br />Narekko de' siri'mu inrekko siri'<br /><br />(Perlengkapilah dirimu dengan siri', Kalau tidak ada siri'-mu, pinjamlah siri'.)<br /><br /><div style="text-align: justify;">
Dalam
dunia realitas, sering dijumpai seorang manusia Bugis mengorbankan
sanak keluarga yang paling dicintainya demi mempertahankan harga diri
dan martabatnya di tengah masyarakat. Dalam sejarah disebutkan bahwa di
Sidenreng Rappang pada abad XVI, La Pagala Nene Mallomo, seorang hakim
(pabbicara), dan murid dari La Taddampare, menjatuhkan pidana mati
terhadap putranya sendiri yang amat dicintainya karena telah terbukti
mengambil luku orang lain tanpa seizin dengan pemiliknya. Tentu saja
kejadian itu telah mencoreng muka ayahnya sendiri yang dikenal sebagai
hakim yang jujur. Ketika ditanya mengapa ia memidana mati putranya
sendiri dan apakah dia menilai sepotong kayu sama dengan jiwa seorang
manusia, beliau menjawab:</div>
<br />"Ade'e temmakeana' temmakke eppo"<br /><br />"Hukum tidak mengenal anak dan tidak mengenal cucu."<br /><br /><div style="text-align: justify;">
Pidana
mati itu dilakukan semata-mata untuk mempertahankan harga dirinya
sebagai hakim yang jujur di tengah-tengah masyarakatnya. Sekiranya ia
memberikan pengampunan kepada putranya sendiri, tentulah ia akan
menanggung malu yang sangat dalam karena akan dicibir oleh masyarakat
sekitarnya, dan wibawanya sebagai hakim yang jujur akan hilang
seketika. Bagi masyarakat Bugis, falsafah "taro ada taro gau" (satunya
kata dengan perbuatan) adalah suatu keharusan. Manusia yang tidak bisa
menyerasikan antara perkataan dan perbuatannya akan mendapat gelar
sebagai manusia "munafik" (munape), suatu gelar yang sangat dihindari
oleh</div>
manusia Bugis.<br /><br /><div style="text-align: justify;">
Adat
yang telah merupakan jiwa dan semangat manusia Bugis berlaku umum
dalam kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Adat atau panngadereng
tidak mengenal kedudukan, kelas sosial, derajat kepangkatan, status
sosial ekonomi, dan lain-lain, dalam menjatuhkan sanksi atau hukuman
adat terhadap manusia-manusia yang telah melakukan pelanggaran. Dari
mana pun asal manusia itu, apakah dia seorang raja, putra mahkota,
orang kaya, bangsawan, sama sekali tidak mempunyai hak istimewa dalam
kehidupan panngadereng masyarakat Bugis. Kedudukan kelompok elite dan
masyarakat biasa diperlakukan sama dalam kehidupan masyarakat. Faktor
inilah yang telah menempatkan adat pada tempat yang teratas dalam diri
manusia Bugis: "Ade'temmakiana', temmakieppo" (adat tidak mengenal anak
dan tidak mengenal cucu).</div>
<br />Data tentang bagaimana adat
diperlakukan kepada semua kelompok masyarakat, berikut beberapa data
historis yang dicatat oleh Abidin sebagai berikut.<br /><br /><div style="text-align: justify;">
1.
Pada waktu Lamanussa Toakkarangeng menjadi Datu Soppeng, orang-orang
Soppeng pernah hampir kelaparan karena kemarau panjang. Beliau
menyelidiki sebab-sebab bencana kelaparan itu, tetapi tak ada seorang
pejabat kerajaan pun yang melakukan perbuatan sewenang- wenang. Setelah
beliau merenung, beliau mengingat bahwa beliau pernah memungut suatu
barang di sawah seorang penduduk dan disimpannya di rumahnya sendiri.
Perbuatan beliau inilah yang menurutnya menyebabkan mala petaka itu,
pikir beliau. Beliau mengambil keputusan untuk menjatuhkan hukuman
kepada dirinya sendiri karena tidak ada orang pun yang berani
menjatuhkan hukuman kepada diri sang Datu. Hukuman yang dijatuhkan
kepada dirinya sendiri adalah berupa denda, yaitu beliau memotong
kerbau dan dagingnya dibagikan kepada rakyat. Di hadapan rakyatnya,
beliau menyatakan diri bersalah karena telah memungut suatu barang dari
sawah seseorang dan menyimpannya sendiri. Beliau mengumumkan barang
tersebut di tengah pesta tudang sipulung (duduk bersama), tetapi tak
seorang pun yang mengaku telah kehilangan</div>
sesuatu.<br /><br />2.
Ketika La Pabbelle' putra Arung Matoa Wajo yang X La Pakoko Topabbele'
memperkosa wanita di kampung Totinco, ia dijatuhi hukuman mati oleh
ayahnya sendiri.<br /><br />3. Raja Bone yang bernama La Ica' dibunuh oleh orang-orang Bone karena kekejamannya.<br /><br />4.
Raja Bone yang bernama La Ulio "Bote'" (Sigendut) meninggal diamuk di
kampung Utterung, karena dianggap berbuat sewenang-wenang kepada
rakyat.<br /><br />5. Ketika Toangkone Ranreng Bettempola pada abad XV
dibuktikan menculik wanita yang bernama We Neba untuk diserahkan kepada
temannya Opu Rajeng dari Luwu, maka ia dijatuhi pidana dipecat dengan
tidak hormat lalu diusir untuk seumur hidup.<br /><br />6. La Temmasonge
putra raja Bone La Patau Matanna Tikka pada tahun 1710 dipidana
"ripaoppangi tana" (diusir keluar Bone dan dibuang ke Buton) karena
membunuh Arung Tiboyong, seorang anggota dewan pemangku adat Bone. Raja
Luwu menyingkirkan putrinya (yang terserang penyakit kulit yang
menular) dari istina karena atas permintaan rakyat. Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-19410266750659053972012-11-25T19:51:00.000-08:002012-11-25T19:51:11.190-08:00Tingkat Keberadaan Tuhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQay8aW98_ZR30l5WfcelVOk6rnahsHK61wE0qHLy8QZE75_pFhdZIGvWYDizIIqYrEbYRm39pnSH5MowlKB-8B0ekStvt4WFTodLZgaSqmyF_Z-nPmv94_BmPBT8s4smSgVz5yFXhGKE/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQay8aW98_ZR30l5WfcelVOk6rnahsHK61wE0qHLy8QZE75_pFhdZIGvWYDizIIqYrEbYRm39pnSH5MowlKB-8B0ekStvt4WFTodLZgaSqmyF_Z-nPmv94_BmPBT8s4smSgVz5yFXhGKE/s1600/images.jpg" /></a></div>
Saya sering mendapat pertanyaan dari para sabahat; Tuhan itu ada atau
tidak ada? Ini barangkali gara-gara para sahabat saya itu mengetahui
bahwa yang ada di depannya adalah praktisi spiritual, hehehehee.
sehingga mereka entah sekedar iseng atau sungguh-sungguh ingin
mengerti jawabannya dari mulut saya.<br />
Ibarat dokter yang mendapatkan keluhan akan suatu penyakit, saya
biasanya merasa bertanggungjawab untuk melontarkan jawaban. Bila dokter
siap dengan obat, maka saya siap dengan jawaban. saya dan para teman yang rajin diskusi ini akhirnya semakin
cerdas dan terampil untuk menggunakan argumentasi untuk menyusun sebuah
pandangan dunia.<br />
<a name='more'></a><br />
Terus terang, saya kangen bila dalam sehari tidak dipertanyakan Tuhan
itu ada atau tidak. Sejak dulu saat saya masih duduk di bangku SMP
kelas 1, atau kuliah di semester-semester awal hingga lulus, atau saat
saya sudah memasuki dunia kerja, pertanyaan ini selalu menjadi
pertanyaan yang menemani. Dan ini hebatnya, berbeda dengan pertanyaan
lain yang jawabannya eksak dan pasti — misalnya berapa tambah berapa
sama dengan berapa – jawaban atas pertanyaan Tuhan itu ada atu tidak itu
tidak pernah sama terlontar dari mulut saya.<br />
Pasti ada perkembangan, ada penyusutan, ada variasi jawaban.
Terkadang semakin berkualitas, namun terkadang semakin dangkal dan tidak
bermutu. Bagi saya pribadi, hal ini tidak jadi soal karena saya percaya
bahwa otak, pikiran, keyakinan, ide, intuisi kita akan semakin
berkembang dan semakin tajam bila diasah terus menerus. Pada satu saat,
jawaban itu bisa mandeg dan kasar, namun pada saat yang lain bisa
berbinar dan akhirnya menemukan sisik melik tentang hakikat ketuhanan.
Semoga!<br />
Bila kebetulan pertanyaan itu berlanjut ke sebuah diskusi yang serius
dan situasinya mendukung misalnya bertemu dengan habitat para pemikir
handal, saya biasanya menyesuaikan diri. Pertanyaan “Tuhan itu Ada atau
Tidak?” di kepala para pemikir handal berkecamuk lebih keras dan lebih
kritis daripada kepala saya yang bloon dan tolol. Namun untunglah,
biasanya saya tidak kehabisan jurus silat untuk menandingi para pemikir
era postmodern yang berkecepatan memori 32 Giga, dan prosesor Intel
Core.<br />
Baiklah pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi sekaligus
mengajak sahabat dengan para blogger yang budiman untuk membahas
bersama-sama jawaban atas pertanyaan “Tuhan itu Ada atau Tidak?…” Agar
tidak menjadi diskusi yang tanpa ujung pangkal, hanya berputar dan
tidak menghasilkan pengetahuan baru, marilah kita membuat
kesepakatan-kesepakatan istilah terlebih dulu.<br />
Marilah kita sepakati dulu istilah YANG ADA. Menurut buku-buku
Filsafat yang sudah lusuh dan usang, Istilah YANG ADA, merupakan istilah
yang paling umum serta yang paling sederhana di antara semua predikat.
Karena YANG ADA maka dapat dikatakan sesuatu mengenai barang-barang yang
nyata. Ilustrasinya sbb: kata BARANG dapat diterpkan pada buku, meja,
kursi, manusia, KUCING. Nah, ada kata yang lebih umum bahkan paling
umum yaitu YANG ADA. Apapun yang dapat kita jumpai dan kita pikirkan,
kita bisa menyebutnya YANG ADA. Mudah bukan???<br />
Dalam bahasa Inggris, YANG ADA disebut BEING, bahasa Perancisnya
ETRE, bahasa Jermannya SEIN, bahasa latinnya ETRE. Ada kecenderungan
masyarakat awam memandang YANG ADA sebagai hal yang pasif yang
menyamakannya dengan TERLETAK, TERBENTANG. Padahal, pada hakikatnya,
Tuhan Semesta Alam ini sudah menggariskan bahwa YANG ADA ITU AKTIF.
Tinggi rendahnya aktivitas tersebut tergantung pada tinggi rendahnya
tingkat keberadaan: benda-benda seperti batu, berbeda dengan tumbuhan,
hewan, sampai manusia. Untuk menamai sifat aktif YANG ADA ini, biasanya
dipakai istilah PENGADA yang artinya YANG ADA yang sedang mengada.<br />
Menurut Doktor Anton Bakker, semakin
mengkongkretisasikan kata YANG ADA dengan arti yang lebih personal,
konkret yang menunjuk pada substansi yang hidup dan unik. Dia
menyebutnya dengan PENGADA. Nah, untuk mengenali PENGADA ini, caranya
adalah mengenali AKU karena AKU-lah sarana untuk menggali dan
mengungkapkan hakikat PENGADA tersebut.<br />
Dengan penemuan ini, berarti manusia sudah mampu untuk membuat
definisi yang bagus tentang YANG ADA. Bahwa YANG ADA itu terus mengalami
pembaharuan meskipun ada sisi-sisi permanensinya. YANG ADA bersifat
unik individual, YANG ADA itu satu yang melebur dalam SEMUA. Dan
seterusnya….<br />
Untuk lebih mengenal YANG ADA dan semakin memahami bahasa metafisika
umum, ada baiknya juga memiliki kejelasan tentang klasifikasi YANG ADA.
Sebab di sinilah kita mampu mendudukkan sesuatu hal sesuai dengan
klasifikasinya. Pengetahuan ini juga bermanfaat untuk menjawab
pertanyaan; TUHAN ITU ADA ATAU TIDAK?<br />
Almarhum Profesor Notonagoro secara gamblang menjelaskan
TINGKAT-TINGKAT KEBERADAAN. Dia membagi YANG ADA dalam dua kategori
yaitu YANG NYATA ADA dan YANG ADA DALAM KHAYALAN. YANG NYATA ADA dibagi
lagi menjadi ADA YANG MUNGKIN dan ADA YANG AKTUAL. Sedangkan YANG ADA
DALAM KHAYALAN bisa dipilah menjadi YANG ADA DALAM KHAYALAN yang berupa
KEMUNGKINAN dan YANG ADA DALAM KHAYALAN yang bersifat AKALI.<br />
ADA YANG AKTUAL mempunyai esensi abstrak atau hakikat yang mengacu
pada eksistensi sesuatu tanpa spesifikasi bentuk sebagai yang independen
atau tidak. Esensi individual atau universal itu bukan hal yang
kongkret dan bereksistensi melainkan prinsip yang dengannya segala
sesuatu itu bereksistensi sebagai sesuatu jenis tertentu. Sementara
ESENSI KONGKRET ini bersifat INDIVIDUAL dengan semua determinasi riil
yang ada padanya.<br />
Lain lagi yang diungkapkan oleh dosen Ontologi/Metafisika Umum lain,
yaitu Doktor Dibyasuharda. Biar nggak ribet dan rumit untuk memahami
YANG ADA, dia lebih cenderung menyukai kategori YANG ADA dengan
membaginya hanya menjadi tiga; ADA OBYEK, ADA SUBYEK dan ADA AN SICH.
ADA OBYEK dapat dikenali manusia karena ia berada di luar subyek atau
AKU. Kedua, ada SUBYEK yang dikenali manusia di dalam dirinya sendiri
atau AKU yang berhadapan dengan DIRIKU. Ketiga ADA AN SICH yang dikenal
subyek, namun tidak dihinggapi dan terlepas dari KEOBYEKANNYA. ADA AN
SICH tidak terbuka bagi subyek, karena pada pangkal usaha untuk
mengenalinya maka subyek telah menjadikannya ADA OBYEK.<br />
Nah, uraian ini bisa dipakai sebagai bingkai, cara pandang, pola
pikir atau paradigma untuk menjawab pertanyaan TUHAN itu ada atau tidak?
Jawabannya jelas bahwa TUHAN ITU ADA. Ada di mana? karena TUHAN ITU ADA
AN-SICH maka kita tidak bisa menjawab karena pada pangkal untuk
menjawabnya kita akan terjebak pada mengobyekkan Tuhan. Namun bila sang
penanya sangat penasaran dan daripada nanti kita dianggap pelit untuk
menjawab, maka ada baiknya kita menjawab dengan cara pandang Profesor
Notonagoro. Atau kita memiliki cara pandang yang lain ? <br />
Demikian semoga ada manfaatnya meski kecil. Salam damai di wajah,
tubuh dan gerakan serta damai pula di hati, mohon maaf bila salah.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-27332781688313005292012-11-25T19:24:00.001-08:002012-11-25T19:24:12.267-08:00Rahasia Huruf Hijaiyyah<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQb0aU7Adx4jqpVLgWGyvn8wokZ_Ub8LtBnxBPIiPWAxuCx2lzOsfPsQv_aHDwJIksJFcLR_Z6VAYiHdHv-IbqKG0vG8Q7rojgT9w6Mlnb4hjL7cUAL-AL-ufwOKg1YQvZbvB5JQOLe7U/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQb0aU7Adx4jqpVLgWGyvn8wokZ_Ub8LtBnxBPIiPWAxuCx2lzOsfPsQv_aHDwJIksJFcLR_Z6VAYiHdHv-IbqKG0vG8Q7rojgT9w6Mlnb4hjL7cUAL-AL-ufwOKg1YQvZbvB5JQOLe7U/s1600/index.jpg" /></a>Ada dua puluh sembilan huruf
Hijaiyah. Awalnya adalah alif, kemudian ba, kemudian ta, dan akhirnya
adalah ya. Huruf kedua, Ba, merangkum semua pengetahuan tentang wujud
semesta. Ba adalah Bahr, <span style="color: black;"><a class="zem_slink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Pasai" rel="wikipedia" target="_blank" title="Pasai">Samudera</a>. Setiap wujud sejatinya meng-ada di dalam “samudera” abadi ini. Renungkanlah perlahan sekali…</span><br />
<span style="color: black;"><a href="http://alifbraja.blogspot.com/" target="_blank" title="Ba-Bahr Al Qudrah-Samudera Kehendak">Ba-Bahr Al Qudrah-Samudera Kehendak</a><br />Tubuh kita dan segala
benda-benda, air yang kita teguk dan udara yang kita hirup, segala yang
kita lihat sentuh dan rasakan, padat cair dan gas, semuanya terbangun
dari atom-atom. Kita semua sudah tahu itu.</span><br />
<a name='more'></a> Meski atom bukanlah elemen
terkecil dari benda-benda, sebagaimana telah ditunjukkan oleh para ahli
fisika kuantum, mari kita batasi perjalanan kita hanya sampai di atom
ini. Inti atom (nucleus) merupakan pusat atom. Seberapa besar inti atom
ini? Jika kita perbesar ukuran sebiji atom menjadi sebesar bola
berdiameter 200 meter, maka besarnya inti atom adalah sebesar sebutir
debu di pusatnya.
<br />
Hebatnya, sebutir debu ini
membawa 99,95% massa atom seluruhnya yang dipadatkan oleh strong nuclear
force ke dalam partikel proton. Sementara elektron-elektron sangatlah
ringan dan bergerak mengelilingi proton pada jarak yang jauh sekali.
Seberapa jauh? Jika kita perbesar ukuran elektron menjadi sebesar biji
kelereng, maka jarak antara elektron ini ke inti atom adalah sejauh satu
kilometer! Ada apa di antara elektron dengan proton? Tidak ada apa-apa.
Hanya ruang kosong semata sepanjang jarak satu kilometer itu!<br />
Sebutir garam terdiri dari
banyak sekali atom. Jika kita bisa menghitung satu milyar atom dalam
sedetik, maka kita membutuhkan lebih dari lima ratus tahun untuk
menghitung jumlah seluruh atom di dalam sebutir garam saja! Atom-atom
itu secara rapi membangun wujud sebutir garam. Dan di dalamnya
terbentang ruang kosong di antara atom-atomnya. Sebagaimana samudera.
Sebutir garam mewujud di dalamnya. Ia “berenang” dan meng-ada di
dalamnya. <span style="color: black;"><a class="zem_slink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Juga" rel="wikipedia" target="_blank" title="Juga">Juga</a> kita dan semua benda-benda.</span><br />
Wujud kita sejatinya selalu
berada di dalam samudera ruang kosong….di dalam samudera atomis
gaya-gaya….di dalam samudera kehendakNya (Bahr al-Qudrah)…<br />
<span style="color: black;"><a class="zem_slink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Dari_%28Persian%29" rel="wikipedia" target="_blank" title="Dari (Persian)">Dari</a> Husein bin Ali bin Abi Thalib as. :<br />Seorang </span>
<span style="color: black;"><a class="zem_slink" href="http://www.rottentomatoes.com/m/yahudi" rel="rottentomatoes" target="_blank" title="Yahudi">Yahudi</a> mendatangi Nabi <a class="zem_slink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad" rel="wikipedia" target="_blank" title="Muhammad">Muhammad SAW</a>. Pada saat itu Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as bersama Nabi.<br />Yahudi itu berkata kepada Nabi Muhammad SAW : “apa faedah dari huruf hijaiyah?”</span>
<br />
<span style="color: black;"><a class="zem_slink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Apostle_of_God" rel="wikipedia" target="_blank" title="Apostle of God">Rasulullah</a> SAW lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib as, “Jawablah”.<br />Lalu Rasulullah SAW mendoakan Ali, “ya Allah, sukseskan Ali dan bungkam orang Yahudi itu”.</span>
<br />
Lalu Ali berkata : “Tidak ada satu huruf-pun kecuali semua bersumber pada nama-nama Allah swt”.<br />
Kemudian Ali berkata :<br />
<ol>
<li>“Adapun Alif artinya tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Kokoh,</li>
<li>Adapun Ba artinya tetap ada setelah musnah seluruh makhluk-Nya.</li>
<li>Adapun Ta, artinya yang maha menerima taubat, menerima taubat dari semua hamba-Nya,</li>
<li>adapun Tsa artinya adalah
yang mengokohkan semua makhluk “Dialah yang mengokohkan orang-orang
beriman dengan perkataan yang kokoh dalam kehidupan dunia”</li>
<li>Adapun Jim maksudnya adalah keluhuran sebutan dan pujian-Nya serta suci seluruh nama-nama-Nya.</li>
<li>Adapun Ha adalah <span style="color: black;"><a class="zem_slink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Al_Haq" rel="wikipedia" target="_blank" title="Al Haq">Al Haq</a>, Maha hidup dan penyayang.</span></li>
<li><span style="color: black;"><a class="zem_slink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Kha_%28Cyrillic%29" rel="wikipedia" target="_blank" title="Kha (Cyrillic)">Kha</a> maksudnya adalah maha mengetahui akan seluruh perbuatan hamba-hamba-Nya.</span></li>
<li>Dal artinya pemberi balasan pada hari kiamat,</li>
<li>Dzal artinya pemilik segala keagungan dan kemuliaan.</li>
<li>Ra artinya lemah lembut terhadap hamba-hamba-Nya.</li>
<li>Zay artinya hiasan penghambaan.</li>
<li>Sin artinya Maha mendengar dan melihat. </li>
<li>Syin artinya yang disyukuri oleh hamba-Nya.</li>
<li>Shad maksudnya adalah Maha benar dalam setiap janji-Nya.</li>
<li>Dhad artinya adalah yang memberikan madharat dan manfaat.</li>
<li>Tha artinya Yang suci dan mensucikan,</li>
<li>Dzha artinya Yang maha nampak dan menampakan seluruh tanda-tanda.</li>
<li>Ayn artinya Maha mengetahui hamba-hamba-Nya.</li>
<li>Ghayn artinya tempat mengharap para pengharap dari semua ciptaan-Nya.</li>
<li>Fa artinya yang menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan.</li>
<li>Qaf artinya adalah Maha kuasa atas segala makhluk-Nya</li>
<li>Kaf artinya yang Maha mencukupkan yang tidak ada satupun yang setara dengan-Nya, Dia tidak beranak dan tidak diperanakan.</li>
<li>Adapun Lam maksudnya adalah maha lembut terhadap hamba-nya.</li>
<li>Mim artinya pemilik semua kerajaan.</li>
<li>Nun maksudnya adalah cahaya bagi langit yang bersumber pada cahaya arasynya.</li>
<li>Adapun waw artinya adalah, satu, esa, tempat bergantung semua makhluk dan tidak beranak serta diperanakan.</li>
<li>Ha artinya Memberi petunjuk bagi makhluk-Nya.</li>
<li>Lam alif artinya tidak ada tuhan selain Allah, satu-satunya serta tidak ada sekutu bagi-Nya.</li>
<li>Adapun ya artinya tangan Allah yang terbuka bagi seluruh makhluk-Nya”. </li>
</ol>
Rasulullah lalu berkata “Inilah perkataan dari orang yang telah diridhai Allah dari semua makhluk-Nya”.<br />
Mendengar penjelasan itu maka yahudi itu masuk Islam.<br />
Dari Ibrahim bin Khuttab,
dari Ahmad bin Khalid, dari Salamah bin Al Fadl, dari Abdullah bin
Najiyah, dari Ahmad bin Badil Al Ayyamy, dari Amr bin Hamid hakim kota
ad Dainur, dari Farat bin as Saib dari Maimun bin Mahran, dari Ibnu
Abbas dan sanadnya Rosulullah SAW, ia berkata: “Segala sesuatu ada
penjelasan (tafsir)nya yang diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan
tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya”.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-63875350926777583672012-11-25T16:21:00.001-08:002012-11-25T16:21:36.714-08:00Manfaat Bersyukur<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiutDEz-Rh4067f7pnBNDYJ9escjCypgkWAoIn8alI_cg2f2whzlC_M4e0n0sMb9VQH7JToSwxc1cIbYZjjExG0sf9bFsLg78Ph1W8wlqwY1PeG3PW5t4jCvqUb-JgsSg6rlTbLxpczaU/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiutDEz-Rh4067f7pnBNDYJ9escjCypgkWAoIn8alI_cg2f2whzlC_M4e0n0sMb9VQH7JToSwxc1cIbYZjjExG0sf9bFsLg78Ph1W8wlqwY1PeG3PW5t4jCvqUb-JgsSg6rlTbLxpczaU/s1600/images.jpg" /></a></div>
<br />
Berterimakasih dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Tuhan
seringkali dilupakan oleh sebagian besar orang. Padahal penelitian
menunjukkan rasa syukur akan memunculkan banyak manfaat kesehatan, mulai
dari meningkatkan sistem kekebalan, memunculkan perasaan keterikatan
atau kekompakan dengan orang lain hingga mendorong moral dalam sebuah
tim.<br /><br />Tapi meski diremehkan, nyatanya manfaat pandai bersyukur itu
memang tak main-main. Simak 10 manfaat lain dari sikap ini, terutama
bagi kesehatan seseorang<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<strong>1. Menjaga kesehatan mental remaja</strong><br />Remaja
yang pandai bersyukur tentulah lebih bahagia. Selain itu mereka juga
dikenal memiliki pandangan yang lebih baik terhadap hidupnya, bertingkah
laku lebih baik di sekolah hingga lebih bisa diharapkan ketimbang
teman-temannya yang kurang bersyukur.<br /><br />"Lebih pandai bersyukur
mungkin adalah hal yang diperlukan oleh masyarakat kita untuk
menumbuhkan generasi yang siap membuat perbedaan pada dunia," kata
peneliti Giacomo Bono, PhD, seorang profesor psikologi dari California
State University.<br /><br /><strong>2. Meningkatkan kesejahteraan</strong><br />Sebuah
studi pada tahun 2003 yang dipublikasikan dalam Journal of Personality
and Social Psychology, rajin bersyukur dapat mendorong kesejahteraan
seseorang. Pandangan hidup orang yang melakukannya pun jadi lebih cerah
serta memunculkan hal-hal positif yang lebih besar pada orang tersebut.<br /><br /><strong>3. Nilai akademis yang lebih baik</strong><br />Siswa
sekolah menengah yang pandai bersyukur terbukti memiliki nilai akademik
yang lebih bagus, termasuk dalam hal integrasi sosial dan kepuasan
terhadap hidup daripada rekan-rekan mereka yang kurang bersyukur. Hal
ini diungkap sebuah studi pada tahun 2010 yang ditampilkan dalam Journal
of Happiness Studies.<br /><br />Peneliti juga menemukan bahwa remaja yang pandai bersyukur lebih jarang mengalami depresi atau mudah cemburu.<br /><br />"Lagipula
jika dikombinasikan dengan studi sebelumnya, penggambaran manfaat rasa
syukur itu lebih jelas terlihat saat remaja," ungkap peneliti.<br /><br /><strong>4. Menjadi teman yang lebih baik bagi orang lain</strong><br />Berdasarkan
sebuah studi pada tahun 2003 dalam Journal of Personality and Social
Psychology, rasa syukur juga dilaporkan dapat mendorong perilaku sosial
yang positif seperti membantu orang lain yang tertimpa masalah atau
memberikan dukungan emosional pada orang lain.<br /><br /><strong>5. Tidur lebih nyenyak</strong><br />Menuliskan
berbagai hal yang patut disyukuri sebelum beranjak tidur dapat membantu
seseorang tertidur lebih nyenyak. Fakta ini diungkap sebuah studi yang
dipublikasikan dalam jurnal Applied Psychology: Health and Well-Being. <br /><br />Secara
spesifik, peneliti menemukan bahwa ketika seseorang menghabiskan waktu
15 menit untuk menuangkan segala hal yang mereka syukuri ke dalam sebuah
jurnal sebelum tidur maka orang yang bersangkutan akan lebih cepat
tertidur dan tidur lebih lama.<br /><br /><strong>6. Memperkuat hubungan dengan pasangan</strong><br />Sebuah
studi yang ditampilkan dalam jurnal Personal Relationship mengungkapkan
bahwa mensyukuri setiap hal terkecil yang dilakukan pasangan membuat
hubungan seseorang dengan pasangannya dijamin akan lebih kuat.<br /><br />Sama
halnya jika Anda membuat jurnal tentang segala hal yang Anda syukuri
dari pasangan karena hal itu juga akan memberikan dampak positif bagi
hubungan.<br /><br /><strong>7. Menjaga kesehatan jantung</strong><br />Pada
tahun 1995, sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of
Cardiology menunjukkan bahwa apresiasi dan emosi positif dapat dikaitkan
dengan perubahan variabilitas detak jantung. Hal ini dianggap
bermanfaat dalam terapi pengobatan hipertensi dan mengurangi kemungkinan
kematian mendadak pada pasien gagal jantung kongestif dan penyakit
jantung koroner. <br /><br /><strong>8. Memperkuat moral tim</strong><br />Atlit
yang pandai bersyukur lebih sedikit mengalami kelelahan dan lebih
banyak mendapatkan kepuasan hidup, termasuk kepuasan terhadap kinerja
timnya.<br /><br /><strong>9. Sistem kekebalan yang lebih sehat</strong><br />Rasa syukur juga dikatakan berkaitan dengan optimisme sehingga mendorong sistem kekebalan tubuh menjadi lebih sehat.<br /><br />Salah
satunya dibuktikan oleh sebuah studi dari University of Utah yang
menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan hukum yang stres namun tetap optimis
terbukti memiliki lebih banyak sel-sel darah yang meningkatkan
kesehatan sistem kekebalan ketimbang rekan-rekan mereka yang pesimis.<br /><br /><strong>10. Mencegah emosi negatif akibat datangnya musibah</strong><br />WebMD
melaporkan bahwa musibah dapat mendorong munculnya rasa syukur dan hal
itu dapat meningkatkan perasaan saling memiliki sekaligus menurunkan
stres.<br />
<br />
Apapun yang kita alami adalah sesuatu anugerah dari Tuhan, Sedih, bahagia, susah dan senang itu merupakan proses pendewasaan diri. maka bersyukurlah ! karena segala sesuatunya itu adalah kehendak Tuhan. Dan setiap kehendak Tuhan itu untuk memuliakan bukan menghinakan. Namun kita seringkali merasa Tuhan tidak adil,hal itu terjadi ketika rasa syukur hilang pada diri.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-68341412843195342032012-11-25T16:08:00.001-08:002012-11-25T16:08:50.508-08:00Manfaat Air Putih<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxr8dmZ7JrH4giL2jewefifEQrlJZwR2w6fWUWggmYNxb9SumlFAqwLqs_QvN65U6HOEyRtps324UslYLsp0pUjXfbpZN7lKHFV8FwsurMz6dSVkQxphnbiDRtNjQHCMVc8JMKiyjGCwM/s1600/airputih.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxr8dmZ7JrH4giL2jewefifEQrlJZwR2w6fWUWggmYNxb9SumlFAqwLqs_QvN65U6HOEyRtps324UslYLsp0pUjXfbpZN7lKHFV8FwsurMz6dSVkQxphnbiDRtNjQHCMVc8JMKiyjGCwM/s1600/airputih.jpg" /></a></div>
<b> </b>Orang yang sedang diet biasanya lebih memilih minum air putih hangat
karena diyakini lebih cepat menurunkan berat badan dan memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya?<br />
<br />
Berikut beberapa manfaat minum air putih <br />
<br />
<b>1. Pembersihan dan pemurnian</b><br />
<br />
Salah satu manfaat
paling penting dari minum air panas adalah efektif dalam membersihkan
tubuh. Sistem pencernaan yang buruk dapat dengan mudah diobati dengan
minum segelas air panas dua kali sehari, terutama bila diminum di awal
pagi. Ini akan membuang racun dari tubuh dan membersihkan sistem tubuh.
Anda dapat mencampur air panas dengan madu atau lemon untuk hasil
terbaik.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<br />
<b>2. Menyembuhkan sembelit</b><br />
<br />
Ini
adalah masalah perut umum yang terjadi karena kurangnya air dalam tubuh,
sehingga mengurangi gerakan usus. Minum segelas air hangat saat perut
kosong di pagi hari dapat meningkatkan gerakan usus dan menyembuhkan
sembelit. Air panas atau hangat dapat memecah partikel makanan dan
melewatinya melalui usus.<br />
<br />
<b>3. Menurunkan berat badan</b><br />
<br />
Banyak
ahli diet meminta pasiennya untuk minum segelas air panas dengan lemon
dan madu setiap hari untuk menurunkan berat badan. Nah, saran ini sangat
membantu dalam menurunkan berat badan. Air panas dapat merusak timbunan
lemak dari tubuh dan membantu dalam penurunan berat badan.<br />
<br />
<b>4. Obat untuk flu dan batuk</b><br />
<br />
Iritasi
pada tenggorokan karena batuk atau tonsil dapat benar-benar
menyakitkan. Salah satu manfaat kesehatan dari minum air panas atau
hangat, mengurangi nyeri tenggorokan, batuk dan membantu dahak keluar
dengan mudah.<br />
<br />
<b>5. Mengeluarkan keringat</b><br />
<br />
Bila
minum minuman panas, Anda akan berkeringat banyak. Ketika suhu tubuh
naik, tubuh mencoba mendinginkan suhu melalui berkeringat. Berkeringat
membantu membersihkan sel-sel kulit dengan mengambil kelebihan air dan
garam dari sel dan tubuh.<br />
<br />
<b>6. Meningkatkan aliran darah</b><br />
<br />
Bila
Anda minum air panas, timbunan lemak di tubuh dibakar dan timbunan
dalam sistem saraf juga diurai. Ini akan meningkatkan sirkulasi darah
dalam tubuh dan juga mengeluarkan racun berbahaya.<br />
<br />
<b>7. Mengurangi nyeri</b><br />
<br />
Minum
segelas air panas adalah obat rumah yang efektif untuk menyembuhkan
kram menstruasi. Jika Anda mengalami sakit perut, sakit kepala atau
badan, minum segelas air panas adalah bantuan instan.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-49354329266872272682012-11-22T01:02:00.000-08:002012-11-22T01:02:01.138-08:00Pedoman Mendirikan Rumah & Pernikahan<div class="widget-content">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibzpmzX8_LdVrHbYaSVJVWb_sEp8Ljd7xk2_g7LYcYYtbTBBHuU7xUDL6t5W9E0HSRVHcZkBex2sYedv1IAomaVCFIOLI8msjodPeI6ly8mhiXSmsKAnGcPq7zXfdYaypgol0Hr2qcK14/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibzpmzX8_LdVrHbYaSVJVWb_sEp8Ljd7xk2_g7LYcYYtbTBBHuU7xUDL6t5W9E0HSRVHcZkBex2sYedv1IAomaVCFIOLI8msjodPeI6ly8mhiXSmsKAnGcPq7zXfdYaypgol0Hr2qcK14/s200/index.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="NoSpacing" style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="text-align: left;">
<i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: blue;"><b> </b></span><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><b>Pedoman ini hanya sebagai bahan acuan dan t</b></span><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><b>idak bersifat mutlak. <span style="font-size: small;"></span>karena semua keputusan mutlak hanya milik Allah.</b></span><span style="font-size: small;"><span style="color: red;"><b><span style="color: blue;"> </span> </b></span></span></span></span></span></span></span></i></div>
<div class="NoSpacing" style="text-align: left;">
<i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></span></i></div>
<div class="NoSpacing" style="text-align: left;">
<i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></span></i></div>
<div class="NoSpacing" style="text-align: left;">
<i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></span></i></div>
<div class="NoSpacing" style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span>1. Bulan Muharram</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Tidak bisa mendirikan rumah</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> <span style="font-size: small;"></span>- Tidak bisa melaksanakan pernikahan : Kalau dilaksanakan sering terjadi pertengkaran dalam rumah tangga.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> 2. Bulan Safar.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Baik untuk mendirikan rumah : Selalu mendapat rezeki tiada </span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> henti.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila dilaksanakan pernikahan rezeki selalu melimpah<a name='more'></a></span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span>3. Bulan Rabiul Awwal</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila mendirikan rumah tidak pernah putus mendapatkan kesukaran hidup </span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Seringkali mendapat duka cita.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila dilakukan pernikahan selalu mendapat kesusahan hidup berumah tangga.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span>4. Bulan Rabiul Akhir.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Bagus untuk mendirikan rumah, selalu mendapat rezeki yang tiada henti.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila dilakukan pernikahan selalu berselisih faham antar suami dengan istri.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span>5. Bulan Jumadil Awwal.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila dilakukan pernikahan akan cepat akrab dan mesra</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila mendirikan rumah akan murah rezeki.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span>6. Bulan Jumadil Akhir</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila mendirikan rumah sering terjadi pertengkaran dalam rumah.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila dilakukan pernikahan akan murah rezeki.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span>7. Bulan Rajab.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span><u> </u>- Apabila didirikan rumah sering terjadi kebakaran.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila dilakukan pernikahan akan cepat mendapat keturunan.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span>8. Bulan Sya’ban.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila mendirikan rumah rezeki tiada putus.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila melakukan pernikahan sering mendapat susah.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span>9. Bulan Ramadhan.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila mendirikan rumah, semua maksud akan tercapai / berhasil.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila dilaksanakan pernikahan akan menjadi melarat.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span>10. Bulan Syawal.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila mendirikan rumah, lambat selesai rumahnya. Walaupun cepat selesai namun sering terjadi kebakaran.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila dilakukan pernikahan akan sering terjadi pertengkaran.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span>11.Bulan Dzulkhaidah.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila mendirikan rumah, banyak memperoleh keturunan dan panjang umur.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila dilaksanakan pernikahan akan sering terjadi perselisihan dalam rumah tangga.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span>12.Bulan Dzulhijjah</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Bagus untuk mendirikan rumah.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila dilakukan pernikahan cepat mendapatkan harta.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span> - Apabila melakukan suatu kegiatan akan mendapat berkah.</span></span></span></div>
<div class="NoSpacing" style="margin-left: 31.5pt; text-align: left; text-indent: -31.5pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span>Semua
ini berpulang kepada Tuhan yang maha esa, ini hanya merupakan petuah
dari orang-orang terdahulu yang pernah terjadi pada mereka secara
berulang-ulang. Sehingga mereka memcatat kejadian tersebut diatas
lontara untuk kemudian dijadikan sebagai pedoman hidup. Tak salah
kiranya kita sebagai anak cucu untuk menjadikan perbandingan bagi
keselamatan dan kesejahteraan hidup kita</span></span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-40331290635905478022012-11-22T00:45:00.004-08:002012-11-22T00:52:28.677-08:00Sekilas Tentang Barazanji<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCy2dKNqrHLxmDgo3WFNnCKkt-JLYZBpuA9OtkcFoKrWxiQqF6dKrG3Jgnfnmj7afCwHRlT_dfSHk4hW4eGQvTyPvLj2ukDiHnmFRRKsFfVe_AGJOUn2HnWhAusP7XBsmlOnpY-Bh-Q7w/s1600/DSC_3733.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCy2dKNqrHLxmDgo3WFNnCKkt-JLYZBpuA9OtkcFoKrWxiQqF6dKrG3Jgnfnmj7afCwHRlT_dfSHk4hW4eGQvTyPvLj2ukDiHnmFRRKsFfVe_AGJOUn2HnWhAusP7XBsmlOnpY-Bh-Q7w/s320/DSC_3733.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Ma'barazanji pada acara haqiqah</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Ora</span><span style="font-size: small;">ng Bugis Makassar sangat kental dengan ritual Barazanji. Biasanya ritual ini dilakukan ketika akan melakukan hajatan atau setelah hajatan tersebut. Khususnya masyarakat NU barazanji sering kita jumpai. Alunan syair yang dibaca dengan dialeg khusus serta proses pelaksanaannya yang mengutamakan keakraban antara tamu dan pemilik hajat menampilkan pemandangan unik. Dan tidak sedikit juga orang beranggapan hal itu adalah Bi'dah. Namun kita ambi lposifnya saja, kembalikan semua kepada Allah.Untuk itu marilah kita telusuri asal usul barazanji.</span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Nama Berzanji diambil dari nama
pengarangnya yaitu Syekh Ja'far al-Barzanji bin Husin bin Abdul Karim.
Ia lahir di Madinah tahun 1690 dan meninggal tahun 1766. Barzanji
berasal dari nama sebuah tempat di Kurdistan, Barzinj. Karya tersebut
sebenarnya berjudul 'Iqd al-Jawahir (Bahasa Arab, artinya kalung
permata) yang disusun untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad
saw, meskipun kemudian lebih terkenal dengan nama penulisnya.</span></span><br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Barzanji
bertutur tentang kehidupan Muhammad, mencakup silsilah keturunannya,
masa kanak-kanak, remaja, pemuda, hingga diangkat menjadi rasul. Karya
itu juga mengisahkan sifat-sifat mulia yang dimiliki Nabi Muhammad,
serta berbagai peristiwa untuk dijadikan teladan umat manusia. Inilah
sebagian syair indah dari barzanji.</span></span><br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> <i>Aduhai Nabi, damailah engkau<br /> Aduhai Rasul, damailah engkau<br /> Aduhai kekasih, damailah engkau<br /> Sejahteralah engkau<br /> <br /> Telah terbit purnama di tengah kita<br /> Maka tenggelam semua purnama<br /> Seperti cantikmu tak pernah kupandang<br /> Aduhai wajah ceria<br /> <br /> Engkau matahari, engkau purnama<br /> Engkau cahaya di atas cahaya<br /> Engkau permata tak terkira<br /> Engkau lampu di setiap hati<br /> <br /> Aduhai kekasih, duhai Muhammad<br /> Aduhai pengantin rupawan<br /> Aduhai yang kokoh, yang terpuji<br /> Aduhai imam dua kiblat. </i></span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-61554600980438013362012-11-22T00:24:00.003-08:002012-11-22T00:24:54.525-08:00Asal Usul Bulu Perindu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW9lDrlv488TEb65AasrFezkpZQDZb9NH-qxCt0Q9kGVNGgYH4Znc5AXda1iA31hnJX_acJuJdAj6iiKJFcRqMwlYY6liijZrd2hCQGFuldWnYOb8K7-FpTkeiI202qDXgIqRjLVbVI08/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW9lDrlv488TEb65AasrFezkpZQDZb9NH-qxCt0Q9kGVNGgYH4Znc5AXda1iA31hnJX_acJuJdAj6iiKJFcRqMwlYY6liijZrd2hCQGFuldWnYOb8K7-FpTkeiI202qDXgIqRjLVbVI08/s1600/index.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="color: orange;"><b>Asal Usul Bulu Perindu</b></span></span></div>
<br />
<br />
Alkisah seekor induk burung Rajawali/Elang, membuat sarang diatas pohon
yg sangat tinggi sekali di Gunung Bondang. Ianya sedang mau beranak, dan
tak ingin jika sudah melahirkan kelak, anak-anaknya pada jatuh dan
pergi sebelum masanya dia menjadi besar dan kuat. untuk itulah sang
induk Rajawali/Elang perlu satu bentuk "pegangan".<br /><br />Maka mulailah
ia mencari-cari, terbang berputar kesana kemari menyusuri sungai, dengan
pandangan matanya yg fokus layaknya memiliki Infra Red. Tampaklah
akhirnya dari ketinggian, sebentuk kecil tetumbuhan layaknya cacing.
Nampak jelas tetumbuhan itu ada diatas air sungai, dan anehnya malah
seolah hidup berenang melawan arus sungai yg deras.<br /><br />Segera sang induk menukik tajam kebawah dan menangkapnya dengan paruhnya. Kemudian dibawa terbang dan diletakkan di sarangnya.<br />
<a name='more'></a><br /><br />Tidak
lama kemudian, melahirkanlah ia dengan bahagia, ada beberapa anak
rupanya yg telah ia lahirkan. ketika anak-anaknya lapar dan perlu
makanan, pergilah sang induk burung dengan tenangnya. karena ia sangat
meyakini, anak-anaknya akan terjaga dari pengaruh gaib si Bulu Perindu
yg ada pada sarangnya tersebut. <br /><br />Yg dengan bulu perindu itu,
anak-anaknya pada betah dan tidak nakal untuk meloncat kesana kemari,
sangat betah betah banget tinggal di sarangnya.<br /><br />Sampai saatnya si
anak burung dewasa. Mulailah latihan-latihan mengarungi angkasa. yang
karena semangat terbangnya, si anak burung jadi lupa untuk segera
pulang.<br /><br />Namun Sang induk burung sudah begitu yakin. Cukup dengan
memegang Bulu Perindu pd sarang tersebut, kemudian ia membaca mantera
berupa siulan dan jeritan tajam, maka dipastikan semua anak-anaknya yg
pergi terbang jauh, semuanya terpanggil dan tidak ada yg bisa melawan,
semuanya datang kembali..<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Buluh Perindu dan Dunia Mistik</span><br /><br />Dalam
dunia mistik, bulu perindu dikenal sebagai senjata ampuh untuk membantu
dalam percintaan. Buluh perindu berasal dari sarang burung Elang.
Tetapi tidak setiap sarang burung elang akan terdapat bulu perindu,
biasanya bulu tersebut terdapat pada saat telur burung elang tersebut
belum menetas. Jika sudah menetas, maka bulu-bulu tsb biasanya bulu-bulu
tsb akan patah oleh anak burung elang.<br /><br />Dalam sebuah sarang,
hanya terdapat 5-8 helai. Sarang elang tsb bukan sarang yang berada pada
bebatuan tetapi berada pada ketinggian pohon.<br /><br />Untuk
mendapatkannya sarang tersebut, maka dapat dibayangkan betapa sulitnya
meski memang sudah nyata keberadaannya. Sarang burung elang biasanya
berada pada ujung pohon besar dg ranting-ranting penyangga yg hanya
sebesar ibu jari.<br /><br />Ada 2 jenis bulu perindu yang ada yaitu berdasarkan warna, antara lain :<br /><br />1. Buluh perindu berwarna coklat, kemampuannya lebih kecil dan lebih sulit dicari.<br /><br />2. Buluh perindu berwarna hitam, kemampuannya lebih besar dan mudah dicari.<br /><br />Bulu
perindu memiliki panjang kurang lebih 5-10 sentimeter dan memiliki
diameter kurang dari 1 milimeter. Warna dari bulu perindu ini adalah
coklat kehitam-hitaman dg bentuk dasar sama dengan bulu alis mata, yaitu
pada ujungnya lebih kecil jika dibandingkan dengan batannya. Ia
memiliki sifat yg keras dan mudah patah manakala ia berada dalam keadaan
kering, tetapi akan menjadi lunak dalam kondisi basah.<br /><br />Fungsi
dari bulu perindu tsb adalah memiliki beberapa kegunaan dalam bidang
mistik. Pada umumnya kekuatan/aura yang timbul dari bulu tersebut adalah
berwarna putih kehijau-hijauan. Ini berarti kekuatan terbesarnya adalah
sbg pemikat, maka dapat juga digunakan sebagai media pelaris dalam
berdagang.<br /><br />Dari keterangan beberapa orang kawan yang memiliki
benda tersebut, maka penggunaan dalam berbagai keperluan memiliki
jawaban yg sama yaitu ingin mendapatkan cinta dari seseorang.<br /><br />Misalkan
pengguanan mantera untuk pelet : "Wahai bulu perindu getarkan hatinya
si.... (sebut namanya). bacaan mantera sama dengan mantera-matera
pengasih lainnya jaran goyang, semar mesem atau pengasih wijoyo kusuma,
maka dengan media bulu perindu ini akan didapatkan efek yang lebih
mujarab.<br /><br />Untuk keperluan lainnya adalah sebagai media pelaris
dalam berdagang, maka ditaruhlah bulu perindu pada etalase atau tempat
penyimpanan uang, dipercaya dg ditaruhnya bulu perindu tsb, maka para
penjualan akan berjalan lebih lancar.<br /><br />Buluh Perindu memilki
pasangan berupa "BAMBU PERINDU/BAMBU TEMU" (bukan bambu pethuk). Bambu
ini adalah jika batannya dibelah menjadi 2 dan kemudian keduannya
ditempatkan pada sungai yang mengalir dgn bersebrangan, maka yg terjadi
adalah keduanya akan menyatu.<br /><br />Kedua belahan bambu akan bergerak
perlahan dan kemudian menyatu kembali. Belahan bambu tsb memang masih
ada bekasnya karena menyatunya kedua belah bambu ini hanya bersifat
menempel saja. Ini adalah pengujian keaslian dengan bantuan alam dan
biasanya dilakukan pada bambu perindu.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jenis Bulu Perindu</span><br /><br />-
bulu perindu bentuknya seperti akar kecil/cacing kecil biasa dipakai
oleh suku dayak kalimantan dan banten. rupanya seperti ijuk sapu kaku,
dan uniknya buluh perindu itu bisa berputar sendiri, semakin kuat energi
yang megang semakin kuat dia berputarnya.<br /><br />- ada lagi buluh
perindu yg bentuknya seperti bambu kecil halus, biasa disebut juga bambu
gila, karena diasalnya di rumpun bambu, tanpa ada anginpun biasanya
bambu kecil ini suka bergerak2 sendiri secara liar dan ini banyak
dipakai oleh suku melayu, biasanya untuk menyanyi.<br /><br />- ada lagi
semacam tali serat yg terdapat di dalam batang bambu besar bentuknya
seperti senar gitar memanjang, biasa dipakai utk pelaris.<br /><br />- dan
ada pula serumpun bambu mini buluh perindu yg tumbuh di batu besar yg
oleh salah satu suku dayak dinamakan ia Buronq Buta/bambu buta yg ini
untuk pelet.<br /><br />- ada pula sepasang bulu perindu yg berwarna keemasan dan ini langka. ini untuk penampilan dan juga pelet.<br /><br />-
ada lagi bulu perindu langka, karena seperti dempet atau bercabang dua
atau kembar dari intinya yg berbentuk seperti beras yg ini kuat banget
dayanya untuk menimbulkan nafsu birahi.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-30198881114518757882012-11-20T16:54:00.001-08:002012-11-20T16:54:05.899-08:00Kekuatan Fikiran<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrudQWq3NWJK0X2ja7tjgXK9wHp-I-QHwXltuYtvT-dXWT8MDbwtc4hTDPIcJG4uX3ehAuS3rT-MP9FJbvNYfCVSsFkQcWDu2Yyl8TVK-wAZHYXmK1lsrzLuNxDBsueHXkyuGfm55BnGE/s1600/visualize.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrudQWq3NWJK0X2ja7tjgXK9wHp-I-QHwXltuYtvT-dXWT8MDbwtc4hTDPIcJG4uX3ehAuS3rT-MP9FJbvNYfCVSsFkQcWDu2Yyl8TVK-wAZHYXmK1lsrzLuNxDBsueHXkyuGfm55BnGE/s320/visualize.jpg" width="248" /></a></div>
Manusia memiliki 2 unsur didalam diri yang berperan dalam kehidupannya yaitu<span> </span>unsur
fisik dan non fisik. Unsur fisik adalah tubuh anda beserta semua panca
inderanya, sedangkan unsur non fisik adalah pikiran anda. Keduanya
memiliki peran yang berbeda namun berada di dalam satu bentuk yaitu diri
anda. Keduanya tidak dapat berdiri sendiri sehingga saling bergantung.
Seperti halnya tubuh tidak akan dapat menjalankan fungsinya tanpa adanya
pikiran, begitu juga pikiran tidak dapat terwujud tanpa dibantu oleh
tubuh sebagai pelaksananya.<span class="fullpost"><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Cara Pikiran Bekerja</span><br />Anda
mungkin tidak menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi atas diri
anda adalah hasil dari apa yang ada di pikiran anda. Tubuh anda hanyalah
menjalankan perintah dari pikiran yang kemudian akan direspon oleh alam
semesta dengan <i>feedback</i> yang sama.</span><br />
<a name='more'></a> Jika anda melakukan sesuatu yang positif, alam semesta akan memberikan <i>feedback</i> yang positif pula. Jika anda melakukan sesuatu yang negatif, maka alam semesta juga akan memberikan <i>feedback</i>
yang negatif. Pertanyaannya adalah bagaimana anda bisa melakukan
sesuatu yang positif jika perintah yang keluar dari pikiran anda adalah
negatif. Tidak mungkin bukan? Dengan kata lain, pikiran lah yang
menguasai tubuh.<br /><br />Saya yakin anda pasti tahu permainan Tetris.
Pikiran manusia sama seperti permainan tersebut. Setiap input yang
dimasukkan kedalamnya akan membentuk sebuah lapisan yang akan menumpuk
terus menerus. Lapisan yang sama akan saling tarik menarik dan akan
berkumpul menjadi satu kelompok lapisan. Lapisan-lapisan yang berasal
dari input yang negatif akan membentuk kelompok lapisan negatif.
Sedangkan lapisan-lapisan yang berasal dari input yang positif akan
membentuk kelompok lapisan positif. Setiap input baru yang masuk kedalam
pikiran akan makin memperkuat masing-masing kelompok lapisan tersebut
sesuai dengan jenisnya. Beberapa input yang membentuk lapisan positif
adalah rasa simpati, kebahagiaan, belas kasih, keikhlasan, rasa percaya
diri, optimis, keyakinan, konsentrasi. Beberapa input yang membentuk
lapisan negatif adalah kemarahan, kebencian, ketakutan, kekhawatiran,
kesombongan, iri hati, keegoisan, keputusasaan, mengasihani diri
sendiri, rasa bersalah, pesimis, minder.<br /><br />Nah, sekarang bisakah
anda bayangkan bahwa jika anda terlalu banyak memasukkan input negatif
ke dalam pikiran, maka kelompok lapisan negatif itulah yang akan
mendominasi pikiran anda. Dan karena jenisnya sama, tanpa disadari anda
juga sedang menarik semua energi negatif dari alam semesta kedalam diri
anda. Oleh sebab itu, janganlah heran jika kemudian kehidupan anda hanya
berisi masalah, rintangan, keributan dan kegagalan. Jadi tugas anda
adalah memastikan bahwa yang masuk kedalam pikiran anda hanyalah hal-hal
yang positif. Bahkan lebih jauh lagi anda perlu memasukkan hal-hal yang
optimis ke dalam pikiran anda. Dengan pikiran dan cara pandang yang
optimis, segala hal yang anda lakukan akan anda kerjakan dengan positif
dan penuh percaya diri. Alhasil, seluruh alam semesta pun akan mendukung
anda untuk mewujudkannya. Tanpa sadar, anda sedang menarik semua energi
positif yang ada diluar kedalam diri anda. Kalau sudah demikian,
keberhasilan dan kesuksesan bukanlah suatu hal yang mustahil.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Menjadi Majikan Dari Pikiran Anda Sendiri</span><br />Pikiran
manusia sangatlah rapuh dan mudah goyah. Kalau diibaratkan, pikiran
kita seperti nyala api lilin ditengah-tengah hembusan angin yang datang
dari berbagai arah. Tugas kita adalah menjaga agar nyala api lilin
tersebut tidak goyah oleh hembusan angin. Oleh karena itu, pikiran
haruslah diperkuat. Memperkuatnya yaitu dengan cara memasukkan hanya
hal-hal yang positif secara terus menerus. Seperti halnya tubuh
membutuhkan makanan yang bergizi agar bisa tumbuh sehat, begitu juga
pikiran membutuhkan hal-hal yang positif sebagai makanannya supaya bisa
berfungsi dengan baik dan bermanfaat bagi diri anda. Di sisi lain,
seperti halnya racun akan membuat tubuh lemah dan tak bertenaga, begitu
juga hal-hal negatif akan membuat pikiran anda menjadi lemah dan tidak
dapat memberikan solusi yang baik.<br /><br />Pikiran yang kuat akan mudah
untuk dikendalikan. Seekor anjing yang belum dijinakkan akan menjadi
buas, menggigit dan hanya memberikan masalah bagi tuannya. Namun jika
sudah dijinakkan, dia tidak hanya akan menjadi anjing penurut tetapi
juga berguna untuk membantu dan melindungi tuannya. Begitu juga dengan
pikiran, jika anda tidak dapat menjinakkannya maka anda lah yang akan
dikendalikannya dan dia hanya akan memberi anda masalah. Namun jika anda
sudah dapat menjinakkan dan mengendalikannya, maka pikiran anda akan
membantu menyelesaikan berbagai masalah yang anda hadapi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Memprogram Ulang Pikiran</span><br />Jika
anda sudah mengetahui bahwa apa yang anda masukkan di dalam pikiran
anda dapat terjadi, bukankah anda ingin memasukkan sesuatu yang ingin
anda capai kedalam pikiran anda supaya dapat benar-benar terwujud?<br /><br />Seorang sahabat saya, <a href="http://krisnawan.wordpress.com/2007/05/29/pikiran-anda-kekuatan-anda/" target="new">Krisnawan Putra</a>,
sudah membuktikannya. Setelah beberapa saat refreshing dari kepenatan
pekerjaannya, suatu hari saat bangun pagi dia meyakinkan dirinya bahwa
hari itu dia akan memulai lagi aktivitasnya dan pasti akan menerima
banyak tawaran kerjasama. Sungguh luar biasa hasilnya, sepanjang hari
itu 5 proyek langsung mengalir.<br /><br />Jangan pernah meremehkan kekuatan
pikiran anda. Jika anda saat ini tengah depresi dan menganggap diri
anda adalah orang yang gagal, hati-hatilah karena pikiran anda akan
mewujudkannya menjadi kenyataan. Jika anda saat ini merasa bahwa nasib
anda sudah berakhir dan anda tidak bisa keluar dari masalah yang
dihadapi, hati-hatilah karena itulah yang akan terjadi pada diri anda.
Rubahlah cara anda melihat sesuatu. Tanamkanlah bahwa selalu ada sisi
positif dalam setiap kejadian, dan gunakanlah sisi itu. Thomas Alva
Edison harus mencoba berkali-kali sampai akhirnya dia berhasil
menciptakan lampu. Namun dia tidak pernah mengatakan bahwa dia gagal.
Dia selalu mengatakan : <i>“I have not failed. I’ve just found 10.000 ways that won’t work.”</i> Saya tidak gagal tetapi justru menemukan 10.000 cara yang tidak benar.<br /><br />Saya
menyarankan anda untuk memprogram ulang pikiran anda mulai dari
sekarang. Katakan dan tanamkan di pikiran anda hal-hal yang ingin anda
raih. Bayangkan anda telah berhasil melalui masalah yang sedang anda
hadapi dan betapa anda merasakan kegembiraannya. Pikirkan hal-hal yang
akan anda lakukan ketika semuanya telah ada di genggaman anda. Tanamkan
di pikiran bahwa anda saat ini sedang menuju kesana dan akan berhasil.
Bila perlu, anda bisa juga menyuarakannya dengan mulut anda sambil
membayangkannya. Yang perlu diingat, gunakanlah bentuk kalimat yang
positif. Misalnya, katakanlah “Saya adalah orang yang berhasil”. Jangan
gunakan kalimat “Saya bukan orang yang gagal.” Berkacalah di cermin
setiap pagi sebelum memulai hari anda, dan katakanlah :<br />- Tuhan sangat menyayangi saya.<br />- Hari ini saya akan melakukan pekerjaan-pekerjaan besar.<br />- Hari ini saya akan menghasilkan banyak hal baru.<br />- Saya akan menjadi orang berhasil.<br />- Saya akan meruntuhkan semua rintangan yang ada.<br />- Saya akan berhasil melewati semua masalah ini.<br />- Orang lain makan nasi, saya juga makan nasi. Jadi jika orang lain bisa, saya juga bisa.<br /><br />Dengan
memprogram ulang pikiran anda dengan hal-hal yang positif dan optimis,
anda telah menggeser dominasi lapisan-lapisan negatif yang ada didalam
pikiran anda. Kemudian, anda akan melihat dan merasakan begitu besar
energi positif yang anda tarik disekeliling anda yang akan benar-benar
mewujudkan apa yang ingin anda raih.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-52231661906594737732012-11-20T16:44:00.002-08:002012-11-25T15:52:13.644-08:00Energi Listrik dalam Tubuh<span style="color: blue; font-family: arial; font-size: small;"></span><br />
<div align="justify">
<span style="color: blue; font-family: arial; font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgON4jOBUSBCn0S7Sqw0bsxU8oD51DpGNUYq3neXWpqnJC3n8XY3vTLbmV0AFQVhHD7KJCVObo4KQuUXRv8W4Qr-gVLMZMwviOMH4bXAYAhs6EBQ1-ivgLwew49GtodLfw7dSjR2F9k6Pc/s1600/healing.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgON4jOBUSBCn0S7Sqw0bsxU8oD51DpGNUYq3neXWpqnJC3n8XY3vTLbmV0AFQVhHD7KJCVObo4KQuUXRv8W4Qr-gVLMZMwviOMH4bXAYAhs6EBQ1-ivgLwew49GtodLfw7dSjR2F9k6Pc/s1600/healing.jpg" /></a><span style="color: black;">Sebelum manusia mengenal listrik, ternyata Allah SWT telah menggelarkan
listrik dalam tubuh manusia secara sangat canggih, bahkan sejak dari dihadirkan-Nya manusia
pertama di bumi. Sel-sel dalam tubuh manusia yang jumlahnya lebih dari satu triliun masing-
masing mempunyai muatan listrik sebesar 90 mV dengan muatan positif di luar membran sel dan
muatan negatif di dalamnya.
</span></span></div>
<span style="font-family: arial; font-size: small;">
</span>
<div align="justify">
<span style="font-family: arial; font-size: small;">Bila dapat dibuat hubungan seri dalam masalah listriknya antara satu sel
dengan sel lain, maka memang tubuh manusia mempunyai potensi yang sangat besar dalam menghasilkan
tenaga listrik. Misalnya untuk menghasilkan tegangan 220V (tegangan listrik rumah tangga)
diperlukan hubungan seri 2500 sel saja, sedangkan tubuh manusia mengandung lebih dari satu
triliun sel. Apakah hal yang demikian dapat dilakukan dalam tubuh manusia? Entahlah.
Tetapi memang ada diberitakan, orang dapat menyalakan bola lampu hanya dengan memegang
kutub-kutubnya, sehingga kiranya memang bukan hal yang mustahil, sebab bahan bakunya telah
tersedia dalam tubuh manusia itu sendiri.
</span></div>
<span style="color: blue; font-family: arial; font-size: small;">
<div align="justify">
<span style="color: black;">Semua alat tubuh manusia dalam menjalankan fungsinya selalu berkaitan
dengan masalah listrik ini, khususnya saraf dan otot jantung. Penyakit dapat menimbulkan
gangguan listrik dalam tubuh, sebaliknya gangguan listrik pada suatu alat tubuh dapat
menimbulkan gejala penyakit.</span></div>
<a name='more'></a><span style="color: black;"> Misalnya radang (selaput) otak dapat menimbulkan gangguan
listrik pada otak, sehingga menyebabkan terjadinya kejang-kejang; sebaliknya gangguan
listrik pada otak dapat menimbulkan gejala penyakit misalnya epilepsi (ayan). Hal yang
sama dapat terjadi, baik pada otot maupun pada jantung, misalnya iskemia (kekurangan darah)
atau infarct (kematian jaringan) otot jantung dapat menyebabkan gangguan tata listrik
jantung, sebaliknya gangguan tata listrik jantung dapat menimbulkan gangguan irama denyut
jantung (extra systole).
</span><br />
<div align="justify">
Hal-hal tersebut di atas dikemukakan, olehkarena ada disebut-sebut
bahwa <b>tenaga dalam</b> ditimbulkan sebagai hasil dari pengaturan tata listrik dalam
tubuh yang kemudian menghasilkan medan elektromagnetik yang mengelilingi tubuhnya. Bila
memang demikian masalahnya, maka adanya medan elektromagnetik tersebut tentulah akan
dapat dibuktikan berdasarkan hukum-hukum fisika. Contoh: sebuah kumparan kawat listrik
yang diletakkan dekat pada sebuah kompas; bila kumparan itu kemudian dihubungkan dengan
sumber arus listrik searah (batu baterai, accu), maka akan segera terbentuk medan
elektromagnetik sekitar kumpatan itu. Bersama dengan terbentuknya medan elektromagnetik,
maka jarum kompas (jarum kompas tiada lain adalah sebuah magnet) akan menunjukkan
pergerakan. Makin kuat sumber arusnya, makin kuat dan luas medan elektromagnetik yang
terbentuk dan makin besar terjadinya pergerakan jarum kompas itu. Demikian juga dalam
hal jaraknya; makin dekat letak kompas terhadap kumparan makin besar pergerakan jarum
kompas itu yang terjadi. Akan tetapi ada satu posisi tertentu di mana jarum kompas dapat
sama sekali tidak bergerak, berapapun arus listrik yang dialirkan melalui kumparan,
yaitu bilamana posisi kumparan kawat itu sedemikian rupa, sehingga arah medan elektromagnetik
yang dihasilkan kumparan tepat sama dengan arah medan magnetik yang dihasilkan oleh
jarum kompas itu.
</div>
<div align="justify">
Pada dasarnya semua orang mempunyai tenaga dalam, hanya saja tenaga
dalam pada manusia biasa yang belum diolah masih dalam arah yang simpang-siur sehingga
"tidak muncul ke luar". Tetapi bila kemudian diolah (melalui olah tenaga dalam) dan "dibuka"
(oleh orang bertenaga dalam yang telah mampu), dan selanjutnya proses demikian
diulang-tingkatkan (diulang dan ditingkatkan) lebih lanjut, maka keadaannya adalah ibarat
besi lunak yang secara bertahap diolah menjadi baja dan pada setiap akhir tahap pengolahan
diperkuat sifat magnetnya. Demikianlah, maka dengan melalui proses yang kira-kira serupa
dapatlah dikembangkan tenaga dalam pada seseorang dan jadilah ia kini memiliki tenaga dalam
yang "telah terwujud".
</div>
<div align="justify">
Dalam kaitan dengan proses tersebut di atas tadi, kiranya memang sangat
beralasan adanya syarat minimal telah menjalani sekian kali latihan (18x) pada setiap
tingkat, sebelum diizinkan mengikuti ujian kenaikan tingkat berikutnya ("dibuka" lebih
lanjut). Selanjutnya, sebagaimana jarum baja yang telah dibuat magnet menjadi peka terhadap
hal-hal yang bersifat (elektro)magnetik, maka orang yang "telah memiliki" tenaga dalam dapat
menjadi peka terhadap adanya getaran-getaran yang bersifat tenaga dalam, baik yang berasal
dari manusia ataupun sumber-sumber lainnya yang bersifat nyata maupun yang bersifat ghaib.
</div>
<div align="justify">
Orang yang sedang "dibuka" adalah ibarat jarum baja yang sedang diperam
dalam kumparan kawat arus listrik searah atau ibarat sedang digosok-gosokkan kepada suatu
magnet agar letak molekul-molekulnya menjadi teratur dan searah, atau dengan perkataan lain
arah molekul-molekulnya sedang dibuat menjadi "sinkron". Pengertikan "dibuka" lebih tepat
bila diartikan di"sinkron"kan, oleh karena pengertian di"buka" memang sering diasosiasikan
kepada adanya "sesuatu" yang dimasukkan ke dalam diri orang yang di"buka" oleh orang yang
mem"buka", sedangkan sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang dimasukkan oleh yang
mem"buka" ke dalam diri orang yang di"buka".
</div>
<div align="justify">
Semua aktivitas fisiologis dalam tubuh manusia berhubungan dengan
peristiwa listrik. Penyerang dengan emosinya yang berkobar dan maksud jahatnya untuk
mencelakakan yang akan diserang, akan mempolakan cara menyerang dalam otaknya dan kemudian
mewujudkannya dengan pergerakan kekuatan otot yang cukup besar. Kesemuanya ini berkaitan
dengan peristiwa listrik dalam tubuhnya. Makin kuat emosinya dan makin keras upayanya
untuk mencelakakan, maka makin besar terbangkitnya peristiwa listrik dalam tubuhnya.
Pembangkitan peristiwa listrik dalam tubuh yang diluar kebiasaannya ini akan menghasilkan
gelombang elektromagnetik yang berbeda arah dengan gelombang elektromagnetik orang bertenaga
dalam yang akan diserang. Akibatnya ialah, gelombang elektromagnetik penyerang mengalami
perubahan (terinduksi) dengan akibat lebih lanjut menjadi kacaunya gerakan menyerangnya,
yang wujudnya ialah menjadi terpentalnya penyerang tersebut.
</div>
<div align="justify">
Keadaan tadi kiranya sama dengan jarum kompas yang didekatkan dengan
letak yang tidak sesuai dengan arah gelombang elektromagnetik kumparan tersebut, yang akan
menyebabkan jarum kompas itu bergerak. Bila orang yang diserang tidak mempunyai tenaga dalam,
peristiwa seperti contoh di atas tidak akan terjadi, oleh karena orang yang tidak mempunyai
tenaga dalam tidak memancarkan gelombang elektromagnetik dalam tubuhnya.
</div>
<div align="justify">
Ada satu pertanyaan. Mengapa bukan orang yang bertenaga dalam yang mental
oleh pengaruh gelombang elektromagnetik orang yang menyerang? Hal ini pada umumnya tidak akan
terjadi, oleh karena orang yang akan diserang biasanya berada dalam posisi tubuh yang lebih
stabil dan akan lebih baik lagi bila orang itu juga berada dalam kondisi emosional yang
tenang. Di samping itu, gelombang elektromagnetik orang yang bertenaga dalam lebih besar,
sudah mapan dan mantap (selalu ada) dibandingkan dengan gelombang elektromagnetik "bangkitan
sewaktu" dari orang yang sedang emosi. Makin besar tenaga dalam yang dimiliki orang yang
akan diserang, makin tebal selubung gelombang elektromagnetiknya, sehingga semakin sulit
bagi penyerang untuk mendekati orang yang akan diserangnya. Ibaratnya jarum kompas (apalagi
jarum kompas "bangkitan sewaktu") tidak akan mampu menggerakkan besi magnet dan semakin
besar magnet itu, maka jarum kompas yang didekatkan kepadanya sudah bergerak walaupun jaraknya
masih jauh.
</div>
<div align="justify">
Kita kembali lagi, kalau orang tersebut tidak bermaksud menyerang,
sekalipun ia mengerahkan kekuatan otot yang cukup besar, gerakannya tidak akan menjadi kacau
karena arah gelombang elektromagnetiknya searah dengan gelombang elektromagnetik orang yang
mempunyai tenaga dalam. Keadaannya sama dengan jarum kompas yang terletak dekat pada
kumparan kawat dengan arus listrik searah dengan posisi sedemikian rupa, sehingga arah
gelombang elektromagnetik kumparan sama dengan arah gelombang elektromagnetik jarum kompas itu,
sebagaimana yang telah dikemukakan di bagian depan.
</div>
<div align="justify">
Sebuah pertanyaan lagi. Bagaimana bila si penyerang itu juga bertenaga
dalam? Perlu diketahui bahwa sesama tenaga dalam adalah gelombang elektromagnetik yang searah,
sehingga tidak akan saling berbenturan. Yang akan berbenturan ialah gelombang elektromagnetik
"bangkitan sewaktu" hasil dari luapan emosi seseorang terhadap gelombang elektromagnetik
tenaga dalam orang lain.
</div>
<div align="justify">
<br /></div>
</span><br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; left: -1001px; overflow: hidden; position: absolute; text-align: left; text-decoration: none; top: -1000px;">
Alam
bawah sadar (Inggris: subconscious) adalah
segi kehidupan mental manusia yang terpisah daripada alam kesadaran
normal
manusia dan yang tak dapat diingat atas dasar kehendaknya saja. Alam
bawah sadar merupakan terjemahan bahasa Inggris dari subconscious;
beberapa pustaka menyatakan sebagai unconscious yang artinya tak sadar.
Sebetulnya J.F.
Herbert yang pertama-tama mengakui pentingnya peranan alam bawah sadar
ini, akan tetapi
barulah Freud dengan psikoanalisanya yang berhasil memberikan kedudukan
pusat
kepada alam bawah sadar ini dalam ikhtiarnya menjelaskan kegiatan mental
manusia umumnya, dan gangguan-gangguan neurosis khususnya. Freud
menganggap,
bahwa alam bawah sadar ini berupa suatu daerah yang terbenam tetapi luas
sekali
dalam jiwa manusia, serta bertindak sebagai suatu sumber kekuatan yang
dapat
mencetuskan pelbagai dorongan dalam tingkah laku manusia. Alam bawah
sadar ini
dianggap mengandung dorongan-dorongan instink serta pelbagai pengalaman
dan
keinginan yang sosial tak akseptabel, yang oleh individu sendiri didesak
hingga
lupa (Inggris: repressed) agar tak
diketahuinya secara sadar.
<br />
<br />
Sebagian besar ahli psikoanalisa
yakin bahwa pelbagai perselisihan perasaan yang menjadi sebab pokok sesuatu
neurosis, memang bersemayam dalam alam bawah sadar itu. Dengan sendirinya usaha
mereka itu berpusat pada ikhtiar tertentu untuk menaikkan perselisihan itu ke
taraf kesadaran manusia, hingga individu yang bersangkutan dapat mengetahuinya.
<br />
<br />
Bukti kenyataan empirik (yang
berdasarkan pengalaman) yang paling kuat mempertahankan faham adanya suatu alam
bawah sadar ini diperoleh Freud, ketika ia dapat memperlihatkan kenyataan,
bahwa seorang individu dalam keadaan hipnosis dapat mengingat kembali
pengalaman-pengalaman tertentu, yang tak dapat diingatnya. <br />
<br />
Faham alam bawah sadar dari Freud
ini, yang hakekatnya berupa suatu alam bawah sadar individuil, oleh C.G. Jung (seorang
psikiater Swiss), ditambah dengan suatu alam bawah sadar kolektif yang
diperoleh manusia sebagai anggota umat manusia seluruhnya. Beberapa aliran
psikologi tertentu menolak faham alam bawah sadar ini, beberapa aliran lain
menganggapnya suatu faham yang harus diabaikan saja.<br />
<br />
<br />
Sumber: <a href="http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2285120-definisi-dan-pengertian-alam-bawah/#ixzz2CoT3V6wg" style="color: #003399;">http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2285120-definisi-dan-pengertian-alam-bawah/#ixzz2CoT3V6wg</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5166020496951620009.post-78793831278254331472012-11-20T15:39:00.001-08:002012-11-25T15:52:43.260-08:00Novel Yang Meramalkan Nasib Titanic<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV1HVuJwENoci9rL61Sttgiqq5VwFAtCNey6-23jQgMWqXTLavHJ-ZcJGOkBqKrrGt8yRq5nL-P62kHtkWnRIqfz-Pr1D1LU-LwG2BEXyN6gD_1218FZ8GbOL0KODFLYhK-O6VYgk-_-Q/s1600/wrktitn2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV1HVuJwENoci9rL61Sttgiqq5VwFAtCNey6-23jQgMWqXTLavHJ-ZcJGOkBqKrrGt8yRq5nL-P62kHtkWnRIqfz-Pr1D1LU-LwG2BEXyN6gD_1218FZ8GbOL0KODFLYhK-O6VYgk-_-Q/s1600/wrktitn2.jpg" /></a></div>
<span style="font-size: 100%;">Morgan
Robertson, tahun 1898, menulis “Futility”. Menggambarkan maiden
voyage(pelayaran perdana) dari kapal mewah untuk melintasi samudra
Pasifik yang bernama Titan. Meskipun banyak yang sesumbar kapal ini
tidak bisa tenggelam, kapal ini menabrak lapisan es dan tenggelam dengan
memakan banyak korban. Tahun 1912, Titanic, transatlantic luxury
liner, mengalami peristiwa persis seperti yang digambarkan novel. Kalau
di novel , bulan kecelakaan adalah April, peristiwa tenggelamnya
Titanic juga April. Kalau di novel penumpangnya ada 3000 orang, dalam
realita sebanyak 2.207. Dalam novel ada 24 lifeboat, kenyataannya 20.
Sebulan setelah Titanic tenggelam, kapal liar bepergian melintasi
Atlantik yang berkabut dengan seorang anak muda yang mengendalikan.
Saat dia ingat kembali mengenai Titanic , dan mengingat bahwa nama
kapalnya sendiri adalah Titanian, dia mulai merinding dan menghentikan
kapal. Saat itulah bongkah es besar menghantam di depan jalur yang
mereka lewati. Titanian selamat. </span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02499360820963537370noreply@blogger.com0